Sejarah Indonesia dari Masa Kemerdekaan Hingga Masa Sekarang

  • Awal Jepang Datang ke Indonesia

    Awal Jepang Datang ke Indonesia
    Awal kedatangan Jepang ke Indonesia tidak langsung pada tanggal 8 Desember 1941, melainkan pada tanggal 11 Januari 1942, saat mereka mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur. Sebelumnya, pada 8 Desember 1941, Jepang menyerang Pearl Harbor, yang memicu Perang Pasifik dan mendorong Jepang untuk menyebarkan pengaruhnya ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
  • Kedatangan Jepang ke Indonesia

    Kedatangan Jepang ke Indonesia
    Jepang pertama kali mendarat di Indonesia di Tarakan, Kalimantan Timur, pada tanggal 11 Januari 1942. Setelah itu, mereka memperluas kekuasaannya ke berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Pulau Jawa, hingga Belanda menyerah pada 8 Maret 1942.
  • Penyerahan Hindia Belanda kepada Jepang

    Penyerahan Hindia Belanda kepada Jepang
    Penyerahan Hindia Belanda (Indonesia) kepada Jepang terjadi pada tanggal 8 Maret 1942, ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kalijati di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Perjanjian ini menandai berakhirnya kekuasaan Belanda di Indonesia dan dimulainya pendudukan Jepang.
  • Pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan

    Pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
    Pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) pada 1 Maret 1945 merupakan langkah awal dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. BPUPKI, yang dibentuk oleh Jepang, bertujuan untuk menyelidiki dan merumuskan hal-hal penting terkait dengan pembentukan negara Indonesia merdeka.
  • Sidang Pertama BPUPKI 29 Mei - 1 Juni 1945

    Sidang Pertama BPUPKI 29 Mei - 1 Juni 1945
    Sidang pertama BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan) berlangsung dari tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Sidang ini memiliki tujuan utama untuk membahas dan merumuskan dasar negara untuk Indonesia yang akan merdeka. Pada sidang ini, berbagai tokoh nasional mengemukakan pendapat dan gagasan tentang nilai-nilai yang harus menjadi dasar negara.
  • Sidang Kedua BPUPKI 10 Juli - 17 Juli 1945

    Sidang Kedua BPUPKI 10 Juli - 17 Juli 1945
    Sidang kedua BPUPKI yang berlangsung antara 10 hingga 17 Juli 1945, membahas rumusan dasar negara dan rancangan Undang-Undang Dasar 1945. Agenda utama meliputi bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, serta ekonomi dan keuangan. Hasil sidang ini adalah disetujuinya rancangan UUD, yang kemudian menjadi landasan konstitusi negara Indonesia.
  • Jepang Menyerah kepada Sekutu

    Jepang Menyerah kepada Sekutu
    Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945, yang diumumkan oleh Kaisar Hirohito pada 15 Agustus 1945. Menyerahnya Jepang menandai berakhirnya Perang Dunia II, dan peristiwa ini dipicu oleh serangkaian faktor, termasuk pengeboman atom di Hiroshima dan Nagasaki. Upacara kapitulasi resmi dilakukan pada 2 September 1945 di kapal tempur USS Missouri.
  • Peristiwa Rengasdengklok

    Peristiwa Rengasdengklok
    Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan Soekarno dan Hatta oleh golongan muda pada 16 Agustus 1945, dengan tujuan untuk mendesak keduanya segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Penculikan ini terjadi karena golongan muda khawatir kemerdekaan akan diberikan oleh Jepang, bukan hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri.
  • Hari Kemerdekaan Indonesia

    Hari Kemerdekaan Indonesia
    Kemerdekaan Indonesia terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945, ketika Ir. Soekarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Proklamasi tersebut menandai berakhirnya penjajahan bangsa Indonesia oleh Jepang dan Belanda, dan dimulainya era baru bagi bangsa Indonesia.
  • Sidang Pertama PPKI

    Sidang Pertama PPKI
    Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang pertama diselenggarakan pada 18 Agustus 1945. Sidang ini menghasilkan keputusan penting, yaitu pengesahan UUD 1945 sebagai konstitusi negara, penetapan Soekarno-Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden, serta pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
  • Sidang Kedua PPKI

    Sidang Kedua PPKI
    Sidang kedua PPKI yang diselenggarakan pada 19 Agustus 1945 fokus pada pembentukan pemerintahan dan pembagian wilayah. Hasilnya adalah penetapan 8 provinsi di Indonesia, pembentukan 12 departemen (kementerian), dan pembentukan Komite Nasional Daerah di setiap provinsi.
  • Insiden Hotel Yamato

    Insiden Hotel Yamato
    Insiden Hotel Yamato adalah peristiwa penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, khususnya di Surabaya. Peristiwa ini terjadi pada 19 September 1945 di Hotel Yamato saat tentara Belanda mengibarkan bendera merah-putih-biru, yang memicu kemarahan rakyat Surabaya yang telah merdeka. Perobekan warna biru dari bendera Belanda menjadi bendera Merah-Putih oleh pemuda Surabaya menjadi simbol perlawanan. Insiden ini kemudian menjadi pemicu pertempuran 10 November di Surabaya.
  • Allied Forces Netherland East Indies (AFNEI) mendarat di Tanjung Priok

    Allied Forces Netherland East Indies (AFNEI) mendarat di Tanjung Priok
    Pasukan AFNEI (Allied Forces Netherland East Indies) mendarat di Tanjung Priok pada tanggal 29 September 1945. Kedatangan mereka menandai awal dari periode perlawanan antara pasukan Sekutu dan Tentara Republik Indonesia, karena AFNEI datang dengan tujuan membantu Belanda merebut kembali kekuasaan Indonesia.
  • Pertempuran Medan Area 13 Oktober 1945 - 15 Februari 1947

    Pertempuran Medan Area 13 Oktober 1945 - 15 Februari 1947
    Pertempuran Medan Area adalah konflik bersenjata yang terjadi di Medan, Sumatera Utara, dari 13 Oktober 1945 hingga 15 Februari 1947. Konflik ini melibatkan perlawanan rakyat Medan terhadap Sekutu dan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) yang berusaha mengembalikan pemerintahan kolonial Belanda.
  • Pertempuran 5 Hari di Semarang 15 - 19 Oktober 1945

    Pertempuran 5 Hari di Semarang 15 - 19 Oktober 1945
    Pertempuran Lima Hari di Semarang adalah peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, terjadi pada tanggal 15-19 Oktober 1945. Pertempuran ini melibatkan rakyat Semarang, termasuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan pemuda, melawan sisa-sisa pasukan Jepang. Pertempuran ini dipicu oleh tewasnya dr. Kariadi dan menjadi bagian dari perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
  • Pentempuran Ambarawa 26 Oktober - 15 Desember 1945

    Pentempuran Ambarawa 26 Oktober - 15 Desember 1945
    Pertempuran Ambarawa adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat Indonesia melawan Sekutu Inggris dan NICA di Ambarawa antara 20 November 1945 hingga 15 Desember 1945. Pertempuran ini merupakan bagian dari upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia setelah proklamasi pada 17 Agustus 1945.
  • Pertempuran 10 November di Surabaya

    Pertempuran 10 November di Surabaya
    Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 merupakan pertempuran besar dan penting dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia. Pertempuran ini menjadi puncak perlawanan rakyat Surabaya terhadap pasukan Sekutu yang ingin mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Pertempuran ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan.
  • Bandung Lautan Api

    Bandung Lautan Api
    Bandung Lautan Api merupakan peristiwa pembakaran besar-besaran yang dilakukan oleh penduduk Bandung pada 23 Maret 1946. Tujuan dari pembakaran ini adalah untuk mencegah pasukan Sekutu dan NICA Belanda menggunakan kota Bandung sebagai markas militer setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
  • Perundingan Linggajati 10 November 1946 - 25 Maret 1947

    Perundingan Linggajati 10 November 1946 - 25 Maret 1947
    Perundingan Linggajati adalah sebuah perundingan antara Indonesia dan Belanda yang menghasilkan Perjanjian Linggajati. Perundingan ini berlangsung dari 11-15 November 1946 di desa Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat, dan ditandatangani secara resmi pada 25 Maret 1947 di Istana Merdeka, Jakarta. Tujuan utama perundingan ini adalah untuk membahas status kemerdekaan Indonesia dan penyelesaian konflik antara kedua negara.
  • Puputan Margarana di Bali

    Puputan Margarana di Bali
    Puputan Margarana adalah sebuah peristiwa heroik dalam sejarah perlawanan di Bali terhadap Belanda, yang terjadi pada 20 November 1946 di desa Marga, Tabanan. Pertempuran ini dipimpin oleh Kolonel I Gusti Ngurah Rai dan pasukan Ciung Wanara, yang berjuang habis-habisan melawan KNIL (Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger).
  • Perundingan Renville 8 Desember 1947 - 17 Januari 1948

    Perundingan Renville 8 Desember 1947 -  17 Januari 1948
    Perjanjian Renville adalah perjanjian antara Indonesia dan Belanda yang diselenggarakan di atas kapal perang Amerika Serikat, USS Renville, pada 8 Desember 1947 hingga 17 Januari 1948. Perjanjian ini bertujuan untuk menyelesaikan sengketa yang timbul dari Perjanjian Linggarjati, terutama terkait perbatasan dan wilayah yang diakui oleh kedua belah pihak.
  • Serangan Umum 1 Maret

    Serangan Umum 1 Maret
    Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan rakyat Indonesia terhadap Tentara Belanda yang menduduki Yogyakarta. Serangan ini berlangsung selama 6 jam, dimulai pukul 06.00 dan berakhir pukul 12.00. Tujuan utamanya adalah untuk membuktikan bahwa Republik Indonesia masih mampu berjuang.
  • Perjanjian Roem Roijen 17 April - 7 Mei 1949

    Perjanjian Roem Roijen 17 April - 7 Mei 1949
    Perjanjian Roem-Royen, atau dikenal juga sebagai Perjanjian Roem-Van Roijen, adalah perjanjian yang ditandatangani pada 7 Mei 1949 antara Indonesia dan Belanda di Hotel Des Indes, Jakarta. Perjanjian ini disepakati sebagai hasil perundingan yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik pasca kemerdekaan Indonesia dan mencapai damai antara kedua negara.
  • Konferensi Meja Bundar

    Konferensi Meja Bundar
  • Peristiwa 17 Oktober

    Peristiwa 17 Oktober
    Peristiwa 17 Oktober 1952 adalah sebuah peristiwa penting dalam sejarah Indonesia di mana Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) AH Nasution dan tujuh panglima daerah melakukan demonstrasi dengan dukungan massa yang besar, menuntut pembubaran Dewan Perwakilan Rakyat Sementara (DPRS). Peristiwa ini sering disebut sebagai "Setengah Kudeta" atau "Kudeta Kecil" karena adanya penggunaan kekuatan militer dalam aksi tersebut.
  • Pemilu Pertama Indonesia

    Pemilu Pertama Indonesia
    Pemilu pertama di Indonesia adalah Pemilu 1955, yang diselenggarakan pada 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR dan 15 Desember 1955 untuk memilih anggota Dewan Konstituante. Pemilu ini merupakan momen penting dalam sejarah Indonesia karena merupakan pemilihan umum pertama yang diselenggarakan secara nasional setelah kemerdekaan.
  • Dekret Presiden 5 Juli

    Dekret Presiden 5 Juli
    Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah keputusan yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 5 Juli 1959 yang berisi pembubaran Konstituante, pemberlakuan kembali UUD 1945, pembentukan MPRS dan DPAS, serta pembentukan DPR Gotong Royong. Dekrit ini menjadi titik balik penting dalam sejarah Indonesia, menandai berakhirnya era Demokrasi Liberal dan dimulainya era Demokrasi Terpimpin.
  • Peristiwa Tiga Selatan

    Peristiwa Tiga Selatan
    Peristiwa Tiga Selatan adalah ketegangan politik yang terjadi di Indonesia pada tahun 1960-an, antara Presiden Soekarno dengan komandan militer di daerah Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan. Ketegangan ini berawal dari larangan aktivitas PKI oleh Hasan Basri, komandan di Kalimantan Selatan, yang ditolak oleh Soekarno.
  • Sukarno Ditetapkan Presiden Seumur Hidup

    Sukarno Ditetapkan Presiden Seumur Hidup
    Soekarno ditetapkan sebagai presiden seumur hidup melalui Ketetapan MPRS No. III/MPRS/1963, yang disahkan dalam Sidang Umum II MPRS tahun 1963. Keputusan ini diambil setelah Soekarno memenangkan pemilihan presiden untuk masa jabatan 1963-1968, dan masa jabatannya kemudian diubah menjadi seumur hidup
  • Gerakan 30 September (G30S)

    Gerakan 30 September (G30S)
    Gerakan 30 September (G30S) atau G30S/PKI adalah peristiwa bersejarah di Indonesia yang terjadi pada malam 30 September hingga 1 Oktober 1965. Peristiwa ini merupakan sebuah upaya kudeta yang dilakukan oleh kelompok yang bertekad menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis.
  • Soeharto Jadi Pejabat Presiden

    Soeharto Jadi Pejabat Presiden
    Soeharto menjadi pejabat presiden setelah menggantikan Soekarno pada 12 Maret 1967, setelah upaya kudeta G30S/PKI digagalkan. Ia diangkat sebagai pejabat presiden oleh MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara).
  • Soeharto Resmi Dilantik Jadi Presiden

    Soeharto Resmi Dilantik Jadi Presiden
    Soeharto dilantik menjadi Presiden Indonesia pada tanggal 27 Maret 1968, setelah ia menjabat sebagai Penjabat Sementara Presiden (Pj. Presiden) sejak 12 Maret 1967. Pelantikan resmi ini dilakukan oleh MPR Sementara (MPRS) dan menandai dimulainya masa jabatan lima tahun pertamanya sebagai Presiden. Sebelum itu, Soeharto telah menjadi Penjabat Sementara Presiden setelah MPR mengesahkan pengunduran diri Sukarno pada 12 Maret 1967.
  • Tragedi Trisakti

    Tragedi Trisakti
    Tragedi Trisakti adalah peristiwa tragis yang terjadi pada 12 Mei 1998, di mana aparat keamanan menembak mahasiswa Universitas Trisakti yang tengah melakukan demonstrasi menuntut pengunduran diri Soeharto. Empat mahasiswa tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Peristiwa ini menjadi titik awal gelombang revolusi nasional dan menyebabkan pengunduran diri Soeharto di akhir bulan yang sama.
  • B.J. Habibie Menjadi Presiden

    B.J. Habibie Menjadi Presiden
    B.J. Habibie menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia ke-3 pada tanggal 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999, setelah Soeharto mengundurkan diri. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia ke-7 dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Soeharto, mulai 14 Maret 1998 hingga 21 Mei 1998. Pelantikan Habibie sebagai Presiden dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta pada tanggal 21 Mei 1998.
  • Gus Dur Menjadi Presiden

    Gus Dur Menjadi Presiden
    Abdurrahman Wahid, yang dikenal sebagai Gus Dur, menjabat sebagai Presiden Indonesia ke-4 dari tahun 1999 hingga 2001. Gus Dur terpilih dalam sidang Istimewa MPR pada 20 Oktober 1999, setelah sebelumnya Habibie mundur dari jabatannya. Gus Dur kemudian terpilih secara resmi sebagai presiden dengan dukungan 373 suara, mengalahkan Megawati yang memperoleh 313 suara.
  • Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden

    Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden
    Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden Indonesia ke-5 pada tanggal 23 Juli 2001, setelah Abdurrahman Wahid digantikan melalui Sidang Istimewa MPR Wikipedia. Masa jabatannya berakhir pada tanggal 20 Oktober 2004.
  • SBY Terpilih Jadi Presiden Pertama Secara Langsung

    SBY Terpilih Jadi Presiden Pertama Secara Langsung
    Pelantikan pertama Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden Indonesia ke-6 berlangsung pada hari Rabu, 20 Oktober 2004. Yudhoyono adalah presiden Indonesia pertama yang dipilih secara demokratis dan langsung, karena presiden-presiden sebelumnya dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.
  • SBY Menjabat Periode Kedua

    SBY Menjabat Periode Kedua
    SBY berhasil melanjutkan pemerintahannya untuk periode kedua dengan kembali memenangkan Pemilu Presiden 2009, kali ini bersama Wakil Presiden Boediono. Sejak era Reformasi dimulai, Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia pertama yang menyelesaikan masa jabatan selama 5 tahun dan berhasil terpilih kembali untuk periode kedua.
  • Pelantikan Jokowi Sebagai Presiden ke-7

    Pelantikan Jokowi Sebagai Presiden ke-7
    Pelantikan pertama Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden ke-7 Indonesia berlangsung di Gedung DPR/MPR, Jakarta pada Senin, 20 Oktober 2014 pagi. Acara ini menandai resmi dimulainya masa jabatan pertama Jokowi dan masa jabatan kedua serta terakhir Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden. Mereka berdua dilantik setelah berhasil memenangkan pemilihan umum presiden pada 9 Juli 2014.
  • Jokowi Terpilih Kembali Menjadi Presiden

    Jokowi Terpilih Kembali Menjadi Presiden
    Pelantikan kedua Joko Widodo sebagai Presiden ke-7 Indonesia berlangsung di Gedung DPR/MPR, Jakarta pada hari Minggu, 20 Oktober 2019. Acara ini menandakan dimulainya masa jabatan kedua dan terakhir Jokowi serta masa jabatan pertama Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden.
  • Pelantikan Prabowo dan Gibran

    Pelantikan Prabowo dan Gibran
    Pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024–2029 berlangsung pada 20 Oktober 2024 di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta. Acara ini menandai dimulainya pemerintahan baru setelah mereka menang dalam Pemilu 2024.