-
Tujuan Portugis datang adalah untuk memonopoli perdagangan, yang selanjutnya meliputi daerah Gowa, Banten, dan VOC Belanda atau or Perusahaan India Timur. Meski tujuan awalnya adalah untuk memperoleh uang alih-alih kekuasaan politik, namun pada akhirnya tujuan awal tersebut berubah haluan.
-
Sultan Malaka melarikan diri ke Riau. Terlampir pintu masuk Benteng Fortress di Malaka.
-
Pada pelayaran pertama ke Maluku, bangsa Portugis hanya memiliki tujuan berdagang. Lamban laun terjadilah hubungan dagang antara bangsa portugis dengan orang orang maluku khususnya Ternate.
-
Portugis membangun pelabuhan di Sunda Kelapa, sekarang menjadi Jakarta.
-
Maksud kedatanganya sama dengan Portugis yakni menguasai perdagangan rempah-rempah. Mereka berlayar dari Filipina dan singgah di Pelabuhan Tidore, Bacan, dan Jailolo. DI maluku mereka disambut baik oleh rakyat setempat dengan alsan untuk mengimbangi orang-orang Portugis dalam perdagangan.
-
Tujuan didirikan benteng Sao Paulo untuk melindungi serangan dari musuh. Portugis juga mendapat hak monopoli perdagangan rempah rempah di Maluku. Hubungan antara ternate dan portugis akhirnya berubah menjadi permusuhan setelah portugis bertindak kasar yaitu membunuh Sultan Hairun (Raja ternate) yang akhirnya membangkitkan perlawanan rakyat Ternate.
-
Untuk mengakhiri permusuhan, atas prakarsa Paus diadakan perjanjian Saragosa tahun 1529 yang isinya adalah :
Perdagangan Portugis menguasai daerah perdagangan di Maluku sampai Tanjung Harapan
Perdagangan Spanyol menguasai daerah perdagangan di Filipina
Perjanjian Saragosa telah menempatkan para pedagang Portugis lebih leluasa untuk bergerak sehingga kedudukannya semakin kuat. -
Di tahun ini, Spanyol dibuang dari perdagangan Maluku dan pindah ke daerah Filipina.
-
Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Covendish. Pengalaman kedua pelaut itu mendorong kongsi dagang Inggris untuk mengadakan pelayaran mencari rempah-rempah ke Indonesia. Kongsi dagang tersebut bernama EIC yaitu East Indian Company.
-
Meskipun berhasil menjalin, hubungan perdagangan secara umum Inggris tidak berhasil menanamkan pengaruhnya. Hal ini disebabkan ketidaksenangan rakyat terhadap EIC, karena EIC memaksa cara berdagang menurut aturannya sendiri.
-
Pelayaran espedisi Belanda ke Indonesia yang pertama kali dipimpin oleh Cornelis de Houtman yang berpedoman pada buku Intenerario karya Jan Hutgen Linschoten, dan berhasil mendarat di pelabuhan Banten. Awalnya belanda menunjukan sikap bersahabat sehingga Belanda dapat berdagang dengan baik di Banten. Keadaan menjadi berubah ketika Belanda mulai menunjukkan kekuasaan dan keserakahnya. Hal tersebut menyebabkan munculnya kemarahan, yang akhirnya menyebabkan Belanda diusir.
-
Rombongan Belanda tiba kembali ke Indonesia di bawah pimpinan Jacob van Neck dan Warwijk. Mereka bersikap sangat hati-hati sehingga dapat diterima baik oleh masyarakat Banten. Ekspedisi Belanda yang kedua berhasil membawa rempah-rempah ke Belanda dan mendorong para pedagang lainya datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah.