Sejarah negara Indonesia Dari masa kemerdekaan hingga masa sekarang

  • Awal kedatangan jepang ke Indonesia

    Awal kedatangan jepang ke Indonesia
    Sejarah awal masuknya Jepang ke Indonesia dimulai pada saat pasukan Negeri Sakura berhasil menyerang Pearl Harbour, pangkalan terbesar angkatan laut Amerika Serikat di Samudra Pasifik pada tanggal 8 Desember 1941. Akibat dari serangan itu, Jepang berhasil menghancurkan basis militer Amerika di kawasan tersebut, termasuk di Filipina. Setelah itu, Jepang memperluas militernya ke arah selatan, yaitu Indonesia.
  • Kedatangan Jepang ke Indonesia

    Kedatangan Jepang ke Indonesia
    Jepang masuk ke Indonesia tanggal 11 Januari 1942 di Tarakan, Kalimantan Timur. Tujuan Jepang datang ke Indonesia adalah untuk mengambil sumber daya alam yang ada di Indonesia. Pada saat itu Jepang memperkirakan sumber daya alam Indonesia dapat mencukupi kebutuhan energi mereka saat di samudra pasifik
  • Period: to

    Kedatangan Bangsa Jepang ke berbagai wilayah

    Ketika datang, Jepang langsung menduduki kota tersebut.Kemudian dengan cepat, Jepang memperluas kekuasaannya ke kota-kota seperti Balikpapan(24/1/1942), Pontianak (29/1/1942), Samarinda (3/2/1942), dan Banjarmasin(10/2/1942).Di saat Jepang menguasai Kalimantan, pasukan Jepang juga menguasai ke berbagai wilayah lain, seperti Ambon yang berhasil dikuasai pada (4/2/1942) dan Palembang (16/2/1942).
  • Period: to

    Kedatangan Bangsa Jepang ke wilayah Jawa

    Setelah berhasil menguasai luar Jawa, Jepang tiba di Pulau Jawa. Pasukan Jepang mendarat di 3 titik, yaitu Teluk Banten, Eretan Wetan (Jawa Barat), dan Kragen (Jawa Tengah) pada 28/2/1942. Tentara Jepang dengan kekuatan yang besar membuat Belanda tidak dapat bertahan. Akhirnya, Gubernur Jenderal A.W.L Tjarda van Starkenborgh Stachouwer memutuskan bertemu dengan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura di Kalijati, Subang, Jawa Barat pada 8 Maret 1942.
  • Keputusan Belanda terhadap Jepang di Indonesia

    Keputusan Belanda terhadap Jepang di Indonesia
    Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada 8 Maret 1942, kemudian menandai bahwa berakhirnya penjajahan Belanda di Indonesia dan dimulainya masa pendudukan Jepang. Perjanjian penyerahan ini dikenal sebagai Perjanjian Kalijati, yang ditandatangani di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Sejak pertemuan itu, penjajahan Jepang di Indonesia pun resmi dimulai.
  • Sambutan Rakyat Indonesia Terhadap Jepang

    Sambutan Rakyat Indonesia Terhadap Jepang
    Pada saat Jepang menguasai Indonesia, Para rakyat Indonesia menyambut Jepang dengan baik dan rakyat Indonesia mengira bahwa Jepang itu datang sebagai penyelamat/membebaskan Indonesia dari penjajahan bangsa belanda.
  • Kerja Paksa (Romusha)

    Kerja Paksa (Romusha)
    Setelah rakyat Indonesia menyambut kedatangan Jepang dengan harapan bahwa Jepang akan membebaskan mereka dari penjajahan Belanda, kenyataannya jauh berbeda. Jepang membuat peraturan yang sangat kejam atau yang kita kenal sebagai kerja paksa(romusha).
  • Kerja Paksa (Romusha)

    Kerja Paksa (Romusha)
    Kerja paksa (romusha) ini contohnya seperti membangun rel kereta api. Hal ini melibatkan banyak rakyat Indonesia yang dipaksa bekerja di kondisi yang sangat buruk dan tanpa upah yang layak. Para pekerja sering kali dipaksa untuk bekerja dalam waktu yang sangat lama, kekurangan makanan, serta kekurangan perawatan medis. Akibatnya, banyak pekerja yang meninggal karena kelelahan, kelaparan,dll. Kerja paksa ini dilakukan sampai pada tahun 1945
  • Period: to

    Jepang terdesak perang II

    Setelah Jepang membentuk Heiho, PETA(pembela tanah air), kemudian pada saat memasuki tahun 1944-1945, Jepang semakin terdesak dalam Perang Dunia II. Mereka akhirnya membentuk BPUPKI
  • Heiho

    Heiho
    Setelah Jepang melakukan kerja paksa(Romusha), Jepang mendirikan Heiho . Heiho adalah pasukan pembantu tentara Jepang yang terdiri dari pemuda Indonesia. Heiho ini didirikan dengan tujuan untuk membantu tentara Jepang dalam peperangan melawan Sekutu di berbagai front pertempuran
  • Pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)

    Pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
    Pada waktu itu rombongan Soekarno dan Moh. Hatta baru saja pulang dari Dalat(Vietnam). Sehabis bertemu dengan Marsekal Terauchi yang bertujuan untuk melanjutkan persiapan kemerdekaan Indonesia dengan membentuk PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahasa Jepang (Dorkuritzu Junbi Inkai) pada tanggal 7 Agustus 1945
  • PETA (Pembela Tanah Air)

    PETA (Pembela Tanah Air)
    Setelah Jepang mendirikan Heiho, kemudian Jepang membentuk organisasi PETA (Pembela Tanah Air). Organisasi ini adalah sebuah organisasi militer yang bertujuan melatih pemuda Indonesia menjadi tentara yang siap berperang untuk mendukung Jepang. Organisasi ini untuk memperkuat pertahanan mereka di Asia Tenggara.
  • PETA (Pembela Tanah Air)

    PETA (Pembela Tanah Air)
    Meskipun PETA awalnya dimaksudkan untuk mendukung kepentingan Jepang, banyak anggota PETA yang kelak menjadi tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, yaitu : Soedirman,
    Aminuddin,
    Sukarno. PETA menjadi cikal bakal kekuatan militer Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan.
  • Perjanjian Kurniaki Koiso

    Perjanjian Kurniaki Koiso
    Perjanjian Koiso yang berisi janji kemerdekaan bagi Indonesia memberikan harapan baru bagi bangsa Indonesia. Janji ini mempercepat pergerakan kemerdekaan, karena Jepang mulai melonggarkan pengawasan terhadap organisasi nasionalis. Tokoh Indonesia seperti Soekarno dan Hatta memanfaatkan kesempatan ini untuk memperjuangkan kemerdekaan. Meskipun janji Jepang tidak pernah dipenuhi, peristiwa ini menjadi salah satu faktor penting yang mendorong Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
  • BPUPKI(Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan)

    BPUPKI(Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan)
    Pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)/ dokuritzu junbi chosakai(dalam bahasa Jepang), Pembentukan ini berkaitan dengan jani yang sudah dikemukakan oleh Jepang. Pada tanggal 1/3/1945/, diumumkan pembentukan BPUPKI. BPUPKI ini diketuai oleh Dr.K.R.T Radjiman Wedyodiningrat BPUPKI ini diresmikan pada tanggal 29/4/1945/.
  • BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan)

    BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan)
    Menurut George McTurnan Kahin dalam bukunya Major Governments of Asia, jumlah anggota BPUPKI yang berasal dari Indonesia sebanyak 60 orang dan 7 orang Jepang yang tidak memiliki hak suara. 7 orang Jepang yang dimaksud adalah Tokonomi Tokuzi, Miyano Syoozo, Itagaki Masamitu, Matuura Mitokiyo, Tanaka Minoru, Masuda Toyohiko, dan Idee Toitiroe. Mereka dilantik pada tanggal 28 Mei 1945
  • Period: to

    Sidang BPUPKI

    BPUPKI mengadakan sidang sebanyak 2 kali.
    Sidang pertama dilaksanakan pada 29 Mei–1 Juni 1945 dan
    Sidang kedua dilaksanakan pada 10–17 Juli 1945.
    Dalam sidang pertama, membahas tentang rumusan dasar negara Indonesia merdeka, Dalam sidang kedua, membahas tentang UUD. Soekarno tidak menjadi ketua BPUPKI karena soekarno ingin berperan aktif memberikan pendapatnya kalau menjadi ketua tanggung jawabnya lebih masalah mengatur supaya rapat berjalan lancar.
  • Period: to

    Bom hiroshima Dan nagasaki

    Peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki merupakan serangan bom atom yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap dua kota di Jepang pada akhir Perang Dunia II. Bom atom pertama, "Little Boy", dijatuhkan di Hiroshima pada 6 Agustus 1945, diikuti dengan "Fat Man" di Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Serangan tersebut menewaskan ratusan ribu orang dan memicu penyerahan Jepang, sekaligus mengakhiri Perang Dunia II.
  • peristiwa rengasdengklok

    peristiwa rengasdengklok
    Peristiwa bom atom dijatuhkan ke hiroshima pada tanggal 6/8/1945/ nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945, yang membuat Kaisar Hirohito pada tanggal 15/8/1945/ lewat radio nasional menyatakan jepang kalah perang.Berita ini telah di dengar oleh sutan syahrir yang kemudian muncul pemikiran kalau jepang tidak lagi menguasai Indonesia dan seharusnya Soekarno dan Hatta segera melaksanakan proklamasi.
  • Indonesia merdeka

    Indonesia merdeka
    Pada tanggal 17/8/1945, Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Naskah proklamasi tulisan tangan Ir. Soekarno:
    "Proklamasi. Kami, Bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal2 yang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja. Djakarta, 17-08-'05 wakil2 bangsa Indonesia,"
  • Masa awal kepemimpinan soekarno

    Masa awal kepemimpinan soekarno
    Masa awal kepemimpinan Soekarno dimulai setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Soekarno menjadi Presiden pertama dan berfokus pada pembentukan negara, perundingan internasional, serta menghadapi agresi militer Belanda. Di bawah kepemimpinannya, Indonesia berusaha memperkuat nasionalisme dan merumuskan dasar-dasar negara melalui Pancasila dan UUD 1945.
  • Period: to

    Sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)

    Sidang I PPKI : 18/8/1945, membahas mengenai Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) sebagai konstitusi negara. Selain itu, Soekarno dan Moh. Hatta ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden pertama Indonesia. Sidang II PPKI : 19/8/1945, membahas tentang keputusan untuk membentuk pemerintah daerah, Komite Nasional Daerah, 12 kementerian, dan 4 menteri negara, membuat TKR( Tentara Keamanan Rakyat) yang sekarang bisa dibilang TNI.
  • Insiden hotel yamato

    Insiden hotel yamato
    Insiden Hotel Yamato terjadi pada 19 September 1945 di Surabaya. Pemuda Indonesia menurunkan bendera Belanda di Hotel Yamato, karena dianggap menghina kemerdekaan. Mereka lalu mengibarkan Merah Putih. Aksi ini jadi simbol perlawanan rakyat. Peristiwa ini memicu Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
  • Period: to

    Revolusi Fisik

    Belanda ingin menjajah indonesia kembali. Perang meletus di berbagai wilayah, dan rakyat Indonesia melakukan perlawanan bersenjata. Selain itu, jalur diplomasi juga ditempuh melalui perjanjian Linggarjati (25/3/1947), Renville (17/1/1948), dan Roem-Roijen (14/4/1949). Belanda mengakui kedaulatan Indonesia melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 27/12/1949. Hasil KMB menjadikan Indonesia sebagai negara federal bernama Republik Indonesia Serikat (RIS).
  • Pertempuran Medan Area

    Pertempuran Medan Area
    Pertempuran Medan Area terjadi pada Oktober 1945 hingga awal 1947 di sekitar kota Medan. Rakyat dan pejuang Indonesia melawan tentara Sekutu dan NICA yang ingin menguasai kembali Indonesia. Pertempuran ini dipicu oleh bentrokan antara pemuda dan tentara Sekutu, menjadi simbol perlawanan mempertahankan kemerdekaan di Sumatra Utara.
  • Period: to

    Pertempuran Lima Hari di Semarang

    Pertempuran Lima Hari di Semarang terjadi pada 15–19 Oktober 1945. Rakyat dan tentara Indonesia bertempur melawan tentara Jepang yang belum dilucuti. Pertempuran ini dipicu oleh terbunuhnya dr. Kariadi saat memeriksa sumber air yang diracuni. Aksi ini menunjukkan semangat rakyat mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
  • Period: to

    pertempuran Ambarawa

    Pertempuran Ambarawa terjadi pada 20 November hingga 15 Desember 1945 di Jawa Tengah. Pejuang Indonesia melawan tentara Sekutu yang bekerja sama dengan NICA. Dipimpin Jenderal Soedirman, pasukan Indonesia berhasil mengusir musuh. Kemenangan ini memperkuat semangat perjuangan dan diperingati sebagai Hari Infanteri setiap 15 Desember.
  • Period: to

    pertempuran di surabaya

    Pertempuran Surabaya terjadi pada 10 November 1945, saat rakyat dan pejuang Indonesia melawan tentara Sekutu yang ingin menguasai kembali Indonesia. Pertempuran dipicu oleh tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby. Ribuan pejuang gugur, namun semangat juang mereka dikenang dan diperingati sebagai Hari Pahlawan setiap 10 November.
  • Bandung Lautan api

    Bandung Lautan api
    Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada 23 Maret 1946. Rakyat dan pejuang Indonesia membakar kota Bandung bagian selatan agar tidak jatuh ke tangan tentara Sekutu dan NICA. Aksi ini menunjukkan semangat rela berkorban demi kemerdekaan. Peristiwa ini jadi simbol perjuangan rakyat Jawa Barat.
  • Puputan Margarana

    Puputan Margarana
    Puputan Margarana terjadi pada 20 November 1946 di Bali. I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya melakukan perlawanan habis-habisan (puputan) melawan pasukan Belanda. Meski seluruh pasukannya gugur, semangat perjuangan mereka menjadi simbol kepahlawanan rakyat Bali dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
  • Agresi Militer Belanda 1

    Agresi Militer Belanda 1
    Agresi Militer Belanda I terjadi pada 21 Juli 1947, saat Belanda melancarkan serangan besar-besaran ke daerah-daerah di Indonesia, termasuk Yogyakarta, ibu kota Republik Indonesia. Tujuannya untuk menguasai kembali Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan. Meskipun banyak wilayah dikuasai, perjuangan rakyat Indonesia terus berlanjut.
  • Agresi Militer Belanda 2

    Agresi Militer Belanda 2
    Agresi Militer Belanda II terjadi pada 19 Desember 1948, dengan serangan besar ke Yogyakarta, yang saat itu menjadi ibu kota Republik Indonesia. Serangan ini menyebabkan penangkapan Presiden Soekarno, Wakil Presiden Hatta, dan pemimpin lainnya. Meskipun Indonesia dilanda kesulitan, perlawanan terus berlanjut hingga akhirnya Belanda menyerah.
  • Serangan Umum

    Serangan Umum
    Serangan Umum Maret 1 1949 terjadi pada 1 Maret 1949, di Yogyakarta. Pasukan Indonesia melancarkan serangan besar terhadap Belanda yang masih menguasai kota tersebut, meskipun situasi sulit setelah Agresi Militer Belanda II. Serangan ini berhasil merebut kembali Yogyakarta untuk beberapa waktu dan memperkuat posisi Indonesia di meja perundingan.
  • Period: to

    (KMB) Konfrensi Meja Bundar

    Konferensi Meja Bundar (KMB) berlangsung dari 23 Agustus hingga 2 November 1949 di Den Haag, Belanda. KMB melibatkan pemerintah Indonesia dan Belanda untuk menyelesaikan konflik pasca-kemerdekaan. Hasilnya, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949, mengakhiri penjajahan Belanda dan menetapkan Indonesia sebagai negara merdeka.
  • Belanda Mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS)

    Pada 27 Desember 1949, melalui hasil Konferensi Meja Bundar (KMB), Belanda secara resmi mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS). Pengakuan ini menandai berakhirnya penjajahan Belanda di Indonesia, meskipun RIS terdiri dari negara-negara bagian yang akhirnya bergabung kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 1950.
  • Demokrasi Liberal

    Demokrasi Liberal
    Demokrasi Liberal terjadi pada tanggal (17/8/1950-5/7/1959). Pada masa ini, Indonesia menganut sistem parlementer. Presiden Soekarno hanya berperan sebagai kepala negara, sementara pemerintahan dijalankan oleh perdana menteri. Kabinet sering berganti karena konflik antarpartai politik. Pemilu pertama diadakan pada 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR dan Konstituante. Namun, Konstituante gagal menyusun UUD baru, sehingga timbul kebuntuan politik.
  • Period: to

    Demokrasi Liberal

    Pada masa ini, Indonesia menganut sistem parlementer. Presiden Soekarno hanya berperan sebagai kepala negara, sementara pemerintahan dijalankan oleh perdana menteri. Kabinet sering berganti karena konflik antarpartai politik. Pemilu pertama diadakan pada 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR dan Konstituante. Namun, Konstituante gagal menyusun UUD baru, sehingga timbul kebuntuan politik.
  • Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, meninggalkan bentuk RIS

    Pada 17 Agustus 1950, Indonesia secara resmi kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), meninggalkan bentuk Republik Indonesia Serikat (RIS). Keputusan ini diambil setelah melalui berbagai pertimbangan politik dan perubahan konstitusi, dengan tujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda.
  • Pemilu pertama untuk memilih anggota DPR

    Pemilu pertama untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia diadakan pada 29 September 1955. Pemilu ini merupakan langkah penting dalam mendemokratisasi Indonesia setelah kemerdekaan. Pemilu tersebut menghasilkan anggota DPR yang mewakili berbagai partai politik, dan menjadi dasar bagi pembentukan pemerintahan yang lebih stabil.
  • Pemilu untuk memilih anggota Konstituante

    Pemilu untuk memilih anggota Konstituante
    Pemilu untuk memilih anggota Konstituante diadakan pada 15 Desember 1955. Tujuan pemilu ini adalah untuk membentuk badan yang bertugas merumuskan Undang-Undang Dasar baru bagi Indonesia. Hasil pemilu menunjukkan keberagaman ideologi, dengan partai-partai besar seperti Masyumi, PNI, dan NU memenangkan kursi terbanyak.
  • Soekarno mengeluarkan Dekret Presiden, memberlakukan kembali UUD 1945

    Pada 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekret Presiden yang membubarkan Konstituante dan memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai dasar hukum negara. Keputusan ini diambil karena ketidaksepakatan dalam perumusan UUD baru, dan bertujuan untuk mengembalikan stabilitas politik serta memperkuat negara kesatuan.
  • Period: to

    Demokrasi Terpimpin

    Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959 yang membubarkan Konstituante dan memberlakukan kembali UUD 1945. Ia menjadi pusat kekuasaan dengan konsep Demokrasi Terpimpin. Di masa ini, PKI mendapat pengaruh besar dan hubungan luar negeri Indonesia condong ke blok Timur. Ketegangan politik meningkat dan memuncak dalam tragedi G30S/PKI pada 30 September 1965, di mana tujuh jenderal TNI dibunuh. Militer, di bawah Letjen Soeharto, menumpas gerakan ini dan membubarkan PKI.
  • Hyperinflasi Indonesia sampai 600%

    Hyperinflasi Indonesia sampai 600%
    Pada akhir 1960-an, Indonesia mengalami hyperinflasi yang mencapai 600%. Penyebab utama inflasi tinggi ini adalah kebijakan ekonomi yang tidak stabil, termasuk pencetakan uang secara besar-besaran untuk membiayai defisit anggaran. Hyperinflasi menyebabkan nilai mata uang rupiah merosot drastis, mempengaruhi daya beli rakyat dan perekonomian secara keseluruhan.
  • G30S/PKI

    G30S/PKI
    Gerakan 30 September (G30S) 1965 adalah upaya kudeta yang dipimpin oleh sekelompok anggota PKI (Partai Komunis Indonesia) untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno. Mereka menculik dan membunuh enam jenderal TNI. Kegagalan gerakan ini memicu pembantaian massal terhadap anggota PKI dan simpatisannya, serta mengubah arah politik Indonesia.
  • Period: to

    Orde baru

    Pemerintahannya fokus pada stabilitas politik pembangunan ekonomi, serta menghapus pengaruh komunisme. Selama 32 tahun, Soeharto memimpin dengan sistem pemerintahan yang otoriter dan penuh praktik KKN. Krisis moneter 1997 memicu krisis sosial dan politik besar. Rakyat menuntut reformasi. Pada 21/5/1998, Soeharto mengundurkan dir
  • Masa akhir kepemimpinan Soekarno

    Masa akhir kepemimpinan Soekarno
    Masa akhir kepemimpinan Soekarno dimulai pada 1965, ditandai dengan ketegangan politik, ekonomi, dan militer yang semakin parah. Setelah G30S/PKI, Soekarno kehilangan kekuasaan politiknya. Pada 1967, Soekarno resmi digantikan oleh Soeharto melalui Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar), yang mengakhiri era Orde Lama dan memulai Orde Baru.
  • Awal Kepemimpinan Soeharto

    Awal Kepemimpinan Soeharto
    Awal kepemimpinan Soeharto dimulai pada 1966, setelah dikeluarkannya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang memberi wewenang kepada Soeharto untuk mengambil alih pemerintahan dari Soekarno. Pada 1967, Soeharto resmi menjadi Presiden Indonesia, memulai era Orde Baru dengan fokus pada stabilitas politik, ekonomi, dan pembangunan.
  • Soekarno Wafat

    Soekarno Wafat
    Soekarno wafat pada 21 Juni 1970, setelah menjalani masa tahanan rumah pasca-kejatuhan pemerintahannya pada 1967. Setelah berakhirnya masa kepemimpinan Orde Lama dan digantikannya oleh Soeharto, Soekarno hidup dalam isolasi di rumahnya di Jakarta. Ia meninggal dunia akibat komplikasi penyakit jantung dan ginjal pada usia 69 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Blitar, Jawa Timur, di samping ibu dan ayahnya.
  • Pemerintah membentuk Badan Penanggulangan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Slogan: Dua Anak Cukup.

    Pada 1970, pemerintah Indonesia membentuk Badan Penanggulangan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Salah satu program utamanya adalah kampanye "Dua Anak Cukup," yang bertujuan untuk membatasi jumlah anak dalam satu keluarga demi meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
  • Indonesia menyerbu dan mencaplok Timor Timur

    Pada 7 Desember 1975, Indonesia menyerbu Timor Timur setelah wilayah tersebut menyatakan kemerdekaannya dari Portugal. Penyerbuan ini dipicu oleh kekhawatiran Indonesia terhadap potensi ancaman bagi stabilitas regional. Pada 17 Juli 1976, Timor Timur secara resmi dianeksasi menjadi Provinsi ke-27 Indonesia, meskipun mendapat kecaman internasional.
  • Mahasiswa menolak Soeharto 3 periode. Kampus-kampus dibungkam. Buku dan kegiatan mahasiswa diawasi.

    Pada 16 Januari 1978, mahasiswa Indonesia menolak rencana Soeharto untuk menjabat tiga periode. Kampus-kampus dibungkam oleh pemerintah dengan mengawasi buku, kegiatan mahasiswa, dan membatasi kebebasan berekspresi. Penolakan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengekang kekuasaan otoriter Soeharto yang terus memperpanjang masa jabatannya.
  • Peristiwa Tanjung Priok

    Peristiwa Tanjung Priok
    Peristiwa Tanjung Priok terjadi pada 12 September 1984, ketika terjadi bentrokan antara tentara Indonesia dan warga Tanjung Priok yang menentang kebijakan pemerintah. Bentrokan ini dipicu oleh ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap menindas umat Islam dan membatasi kebebasan beragama. Banyak korban tewas dalam peristiwa ini.
  • Pemerintah mengesahkan UU No. 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan

    Pada 1 Januari 1985, pemerintah Indonesia mengesahkan UU No. 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas). UU ini mengatur pembentukan, pengawasan, dan pembubaran ormas di Indonesia. Tujuannya untuk menjaga stabilitas politik dan mencegah potensi ancaman terhadap pemerintahan, tetapi sering dianggap membatasi kebebasan berorganisasi.
  • Krisis moneter di Asia

    Krisis moneter di Asia
    Krisis Moneter Asia terjadi pada 1997-1998, dimulai di Thailand dengan runtuhnya baht, yang kemudian menyebar ke negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Krisis ini menyebabkan devaluasi mata uang, inflasi tinggi, dan keruntuhan ekonomi. Di Indonesia, krisis ini memperburuk kondisi sosial dan politik, yang berujung pada jatuhnya Soeharto.
  • Period: to

    Masa Reformasi (1998-Sekarang)

  • kerusuhan 1998

    kerusuhan 1998
    Kerusuhan 1998 terjadi di Indonesia sebagai dampak dari krisis moneter yang melanda negara. Masyarakat merasakan tekanan ekonomi, dengan inflasi tinggi dan krisis keuangan. Kerusuhan pecah pada Mei 1998, dengan aksi protes besar-besaran yang menuntut pengunduran diri Presiden Soeharto. Kerusuhan ini berujung pada jatuhnya pemerintahan Soeharto.
  • Reformasi (1998-Sekarang) B.J Habibie

    Reformasi (1998-Sekarang) B.J Habibie
    B.J Habibie adalah presiden ketiga setelah Soeharto. B.J Habibie dilantik menjadi presiden dari tanggal 21/5/1998-1999. Habibie menggantikan Soeharto dan menjalankan reformasi politik. Ia membuka kebebasan pers, memperbaiki ekonomi, dan menyetujui referendum Timor Timur. Namun, pertanggungjawabannya ditolak MPR, dan ia mundur.
  • Akhir Kepemimpinan Soeharto Dan Orde Baru

    Akhir Kepemimpinan Soeharto Dan Orde Baru
    Akhir kepemimpinan Soeharto terjadi pada 21 Mei 1998, setelah serangkaian protes besar-besaran akibat krisis ekonomi dan kerusuhan. Tekanan sosial, politik, dan ekonomi memaksa Soeharto mengundurkan diri setelah 32 tahun berkuasa. Pengunduran diri Soeharto mengakhiri era Orde Baru dan memulai era reformasi di Indonesia.
  • Reformasi (1998-sekarang) Abdurrahman Wahid

    Reformasi (1998-sekarang) Abdurrahman Wahid
    Abdurrahman wahid adalah presiden keempat setelah B.J Habibie. Abdurrahman Wahid dilantik menjadi presiden pada tanggal 20/10/1999-23/7/2001. Ia memperjuangkan pluralisme dan HAM, tetapi masa jabatannya dipenuhi konflik politik. Ia diberhentikan oleh MPR pada 23 Juli 2001.
  • Reformasi (1998-sekarang) Megawati Soekarnoputri

    Reformasi (1998-sekarang) Megawati Soekarnoputri
    Megawati Soekarnoputri adalah presiden ke lime setelah Gusdur. Megawati Soekarnoputri dilantik menjadi presiden wanita pertama di Indonesia pada tanggal 23/7/2001-2004. Megawati memimpin dalam masa transisi. Ia menjaga stabilitas dan mempersiapkan Pemilu Presiden langsung pertama di tahun 2004.
  • Bom Bali 1

    Bom Bali 1
    Ledakan besar di Kuta, Bali, pada 12 Oktober 2002 menewaskan 202 orang, mayoritas wisatawan asing. Serangan ini dilakukan oleh kelompok teroris Jemaah Islamiyah dan menjadi salah satu aksi teror paling mematikan di Indonesia.
  • Bom Marriot Jakarta

    Bom Marriot Jakarta
    Hotel JW Marriott di Jakarta diledakkan pada 5 Agustus 2003. Serangan ini juga dilakukan oleh jaringan teroris yang sama dan menewaskan 12 orang serta melukai lebih dari 150 lainnya.
  • Reformasi (1998-sekarang) Susilo Bambang Yudhoyono

    Reformasi (1998-sekarang) Susilo Bambang Yudhoyono
    Susilo Bambang Yudhoyo adalah presiden ke enam setelah Megawati. Susilo Bambang Yudhoyo dilantik menjadi presiden pada tanggal 29/10/2004-2014. SBY terpilih langsung sebagai presiden dan menjabat dua periode. Masa kepemimpinannya ditandai dengan pertumbuhan ekonomi stabil, demokratisasi, dan peningkatan peran Indonesia di dunia internasional.
  • Tsunami Aceh

    Tsunami Aceh
    Tsunami Aceh terjadi pada 26 Desember 2004, akibat gempa bumi berkekuatan 9,1-9,3 skala Richter di Samudra Hindia. Gelombang tsunami yang dahsyat melanda pesisir barat Sumatra, terutama Aceh, menyebabkan lebih dari 230.000 orang meninggal dan kerusakan besar. Peristiwa ini menjadi salah satu bencana alam terbesar dalam sejarah.
  • Bom Bali 2

    Bom Bali 2
    Bom kembali meledak di Bali pada 1 Oktober 2005, menewaskan 20 orang. Serangan ini memperkuat perhatian pada ancaman terorisme di Indonesia.
  • Bencana Lumpur Lapindo

    Bencana Lumpur Lapindo
    Di Sidoarjo, Jawa Timur, semburan lumpur panas muncul akibat pengeboran gas. Ribuan rumah tenggelam dan puluhan ribu warga kehilangan tempat tinggal. Peristiwa ini menjadi bencana lingkungan yang kontroversial.
  • Kematian Soeharto

    Kematian Soeharto
    Soeharto, Presiden Indonesia ke-2, meninggal pada 27 Januari 2008, setelah lama menderita sakit. Ia wafat di usia 86 tahun di Rumah Sakit Pertamina, Jakarta. Kematian Soeharto mengakhiri era Orde Baru yang berlangsung selama 32 tahun, dan meninggalkan warisan yang sangat berpengaruh dalam sejarah Indonesia.
  • Penangkapan Tokoh Teroris Noordin M. Top

    Penangkapan Tokoh Teroris Noordin M. Top
    Tokoh utama jaringan teroris Asia Tenggara, Noordin M. Top, tewas dalam baku tembak dengan Densus 88. Ia dianggap dalang berbagai serangan bom besar di Indonesia.
  • Abdurrahman Wahid Meninggal

    Abdurrahman Wahid Meninggal
    Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden ke-4 Indonesia, meninggal pada 30 Desember 2009, akibat komplikasi penyakit jantung, ginjal, dan diabetes. Ia wafat di usia 69 tahun di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Gus Dur dikenal sebagai tokoh pluralisme dan demokrasi. Jenazahnya dimakamkan di Tebuireng, Jombang.
  • Reformasi (1998-sekarang) Joko Widodo/Jokowi

    Reformasi (1998-sekarang) Joko Widodo/Jokowi
    Joko widodo/jokowi adalah presiden ke tujuh setelah SBY. Joko widodo dilantik menjadi presiden pada tanggal 20/10/2014-14/2 2024. Jokowi menjadi presiden dari latar belakang rakyat biasa. Ia fokus pada pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, dan program bantuan sosial. Jokowi kemudian terpilih kembali tahun 2019, ia juga memulai proyek pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur dengan nama Ibu Kota Nusantara (IKN).
  • Peristiwa Bom Sarinah

    Peristiwa Bom Sarinah
    Peristiwa Bom Sarinah terjadi pada 14 Januari 2016 di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, dekat pusat perbelanjaan Sarinah. Serangan ini melibatkan bom dan tembakan oleh kelompok teroris, menewaskan beberapa orang dan melukai banyak lainnya. Aksi ini diklaim oleh ISIS dan menjadi simbol ancaman teror di kota besar Indonesia. Polisi berhasil menembak mati para pelaku.
  • BJ Habibie Meninggal

    BJ Habibie Meninggal
    BJ Habibie, Presiden ke-3 Indonesia, meninggal dunia pada 11 September 2019 pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, akibat gagal jantung. Sebelumnya, beliau menjalani perawatan intensif sejak 1 September 2019. Habibie wafat pada usia 83 tahun dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, di samping makam istrinya, Hasri Ainun Besari.
  • Masa Kepemimpinan Prabowo Subianto

    Masa Kepemimpinan Prabowo Subianto
    Prabowo Subianto terpilih sebagai Presiden ke-8 Indonesia dalam Pemilu 14 Februari 2024 dan akan dilantik pada 20 Oktober 2024. Prabowo adalah Mantan Danjen Kopassus dan Menteri Pertahanan. Prabowo sebelumnya kalah dalam Pilpres 2014 dan 2019 dari Jokowi. Di Pemilu 2024, ia berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, anak dari Jokowi. Prabowo berjanji melanjutkan program Jokowi, memperkuat pertahanan, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.