
SEJARAH INDONESIA DARI MASA KEMERDEKAAN HINGGA MASA SEKARANG - OPHELIA KEIKO SUTANTO_9.2_23
-
Jepang menyerang Belanda
Jepang mulai menyerang Belanda di Indonesia, dengan cara mendarat di Teluk Banten, Eretan Wetan di Jawa Barat, dan Kragan di Jawa Tengah. pada tanggal 11 Januari 1942 dan kemudian mulai menguasai kota-kota di luar pulau jawa lainnya khususnya yang memiliki sumber tambang tarakan .seperti Balikpapan, Palembang,kemudian mulai menguasai pulau jawa dan mengalahkan Belanda hingga Belanda menyerahkan kekuasaannya kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942. -
Jepang menggantikan Belanda
Saat Jepang menguasai Indonesia mereka disambut baik oleh rakyat Indonesia karena dianggap sebagai penyelamat / membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda. Jepang secara resmi menggantikan Belanda di Indonesia pada tanggal 8 Maret 1942, karena Jenderal Hein Ter Poorten dari pihak Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jenderan Hitoshi Imamura dari Jepand si Kalijati, Subang. -
Penyambutan Indonesia terhadap Jepang
Awalnya pada tanggal 8 Maret 1942, rakyat Indonesia menyambut baik kedatangan Jepang karena menganggap Jepang sebagai "saudara tua" yang akan membebaskan mereka dari Belanda. Janji kemerdekaan dan propaganda yang menyentuh simpati masyarakat juga menjadi faktor utama.
Namun, Jepang juga memiliki tujuan lain, yaitu menguasai sumber daya alam Indonesia untuk kepentingan perang. Setelah memperkuat kekuasaannya, Jepang mulai melakukan penjajahan dan memanfaatkan rakyat Indonesia peperangan. -
Period: to
Heiho
Heiho adalah pasukan pembantu tentara Jepang yang beranggotakan pemuda Indonesia, dengan tujuan membantu pekerjaan kasar militer, seperti membangun pertahanan dan menjaga markas, serta membantu tentara di medan perang. Heiho diinstruksikan untuk dibentuk pada 2 September 1942, terbentuk pada bulan April 1943, dan mulai merekrut pada tanggal 22 April 1943 -
Period: to
Perlawanan Cot Plieng Aceh
Dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil, perlawanan ini adalah tindakan pembalasan atas tindakan tidak bermoral dari tentara Jepang, termasuk pelaksanaan romusha dan pengabaian terhadap kehidupan umat Muslim Aceh, dimulai pada 7/11/1942 sampai 10/11/1942
Perlawanan di Cot Plieng merupakan bagian dari perlawanan rakyat Indonesia secara luas terhadap pendudukan Jepang. Tengku Abdul Jalil dikenal karena keberaniannya menentang kekejaman Jepang dan membangkitkan semangat perlawanan di kalangan rakyat Aceh. -
Perlawanan Teuku Hamid
Pemberontakan Teuku Hamid terjadi di kawasan Jangka Buyadi, Aceh pada November 1944. Pemberontakan ini muncul akibat pemerintahan Jepang tidak menghormati adat setempat dan melakukan kekerasan yang merugikan masyarakat Aceh. -
PUTERA
Jepang membentuk gerakan Pusat Tenaga Rakyat yang dipimpin empat serangkai kemudian namanya diganti menjadi Jawa Hokkokai pada tanggal 16 April '43. Putera dibentuk untuk menggalang dukungan dan semangat juang rakyat Indonesia dalam membantu Jepang berperang melawan Sekutu, menggantikan gerakkan 3A yang dianggap tidak efektif karena tidak memberikan manfaat dalam perjuangan mencapai kemerdekaan bagi golongan intelektual dan terlalu menonjolkan Jepang sehingga tidak mendapat simpati dari rakyat. -
PETA
PETA (Pembela Tanah Air) dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 sebagai tentara sukarela berdasarkan maklumat Osamu Seirei No. 44 yang diumumkan oleh Panglima Angkatan Darat ke-16, Letnan Jenderal Kumakichi Harada. Tujuan utama Jepang membentuk PETA adalah menambah tambahan pasukan untuk mengantisipasi serangan Sekutu di Jawa dan Sumatera. Oleh karena itu, PETA dijadikan sebagai tentara teritorial untuk mempertahankan Jawa, Bali, dan Sumatera oleh Jepang. -
Perlawanan Singaparna (Tasikmalaya, Jawa Barat)
Perlawanan Singaparna terjadi pada 25 Februari 1944, dipimpin oleh K.H. Zainal Mustafa, yang bertujuan untuk menentang pendudukan Jepang di Singaparna. Perlawanan ini merupakan bentuk pemberontakan terhadap kebijakan Jepang yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam, khususnya terkait kewajiban Seikerei (penghormatan terhadap Dewa Matahari). -
Jenderal Kuniaki Koiso menjanjikan kemerdekaan pada Indonesia
Perdana Menteri Jenderal Kuniaki Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia tersebut. Janji ini dikemukakan di depan Parlemen Jepang pada tanggal 7 september, dengan tujuan untuk menarik simpati Indonesia. Sebagai pembuktiannya, ia mengijinkan pengibaran bendera merah putih di kantor-kantor, tetapi harus berdampingan dengan bendera Jepang. -
Perlawanan PETA Blitar
Bahkan pada tanggal yang dikenal sebagai peringatan hari kasih sayang perlawanan PETA Blitar, yang dipimpin oleh Shodancho Supriyadi, terjadi pada tanggal 14 Februari 1945 di Blitar, Jawa Timur. Pemberontakan ini dilatarbelakangi oleh kekejaman Jepang terhadap rakyat Indonesia dan diskriminasi yang dialami prajurit PETA -
Period: to
Pembentukkan & Peresmian BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia / Dokuritsu Junbi Cosakai)
Berkaitan dengan janji yang telah dikemukakan oleh pihak Jepang, pada 1 Maret 1945, diumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). BPUPKI diketuai Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat.dan diresmikan pendiriannya pada tanggal 29 April 1945. -
Period: to
Perlawanan PETA Cilacap
Perlawanan PETA di Cilacap, tepatnya di Desa Gumilir, berlangsung pada 20-25 April 1945 dan dipimpin oleh Kusaeri, seorang Heiki Bundancho atau komandan regu bagian peralatan dan persenjataan. Pemberontakan ini melibatkan anggota PETA, termasuk bundancho dan giyuhei dari kompi PETA yang bermarkas di Gumilir. Pemberontakan ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk perlakuan diskriminatif terhadap anggota PETA oleh Jepang, serta penderitaan yang dialami rakyat Indonesia akibat penjajahan. -
Period: to
Sidang Pertama BPUPKI
Sidang BPUPKI yang pertama dari tanggal 29 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945 membahas tentang rumusan dasar negara Indonesia merdeka. Untuk mendapatkan rumusan dasar negara yang benar- benar tepat, maka acara dalam sidang ini adalah mendengarkan pidato dari tiga tokoh utama pergerakan nasional Indonesia, yaitu Mr. Mohammad Yamin (29 Mei), Mr Soepomo (31 Mei), dan Ir Soekarno (1 Juni). -
Lahirnya hari Pancasila
Gagasan mengenai rumusan lima sila dasar negara Republik Indonesia yang dikemukakan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 dikenal dengan istilah Pancasila. Peristiwa ini dikenang dengan ditetapkannya tanggal 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila. -
Panitia Sembilan
Sampai akhir masa sidang pertama BPUPKI, belum ditemukan kesepakatan rumusan dasar negara Republik Indonesia yang benar-benar tepat. Oleh karena itu,di masa reses dibentuklah suatu panitia kecil yang beranggota Sembilan orang yang diketuai oleh Ir. Soekarno untuk mengolah usulan dari anggota BPUPKI mengenai dasar negara Republik Indonesia.Pertemuan Panitia Sembilan menghasilkan rumusan yang disebut Piagam Jakarta, yang disetujui secara bulat dan ditandatangani pada 22 Juni 1945. -
Period: to
Sidang kedua BPUPKI
Sidang kedua (10 Juli - 17 Juli 1945) membahas tentang:
A) Rancangan Undang-Undang Dasar (UUD) dan bentuk negara. Mengenai bentuk negara, mayoritas
peserta sidang setuju dengan bentuk republik.
B) Membentuk panitia kecil yang beranggotakan 19 orang yang diketuai oleh Soekarno untuk mempercepat kerja sidang. (Panitia Perancang UUD)
C) Panitia Perancang UUD juga membentuk panitia lebih kecil beranggotakan 7 orang yang diketuai oleh Soepomo untuk merumuskan batang tubuh UUD. -
Laporan hasil kerja Panitia Perancang UUD besar
Laporan pada tanggal 14 Juli 1945 berisikan:
• Pernyataan Indonesia Merdeka.
• Pembukaan Undang-Undang Dasar.
• Batang Tubuh UUD. -
Penerimaan naskah UUD oleh BPUPKI
Pada tanggal 16 Juli 1945, BPUPKI menerima dengan bulat naskah Undang-Undang Dasar yang dibentuk Panitia Perancang UUD -
Pengeboman Hiroshima
Pengeboman Hiroshima dilakuakan pada tanggal 6 Agustus 1945 -
Pembentukkan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesai/Dorkuritzu Junbi Inkai)
PPKI adalah badan yang dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945 untuk mempersiapkan dan mengesahkan segala sesuatu yang diperlukan untuk kemerdekaan Indonesia, melanjutkan pekerjaan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) setelah BPUPKI dibubarkan. Tokoh-tokoh tua menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui PPKI, sementara golongan pemuda menginginkan agar proklamasi dilakukan secepatnya tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan Jepang. -
Pengeboman Nagasaki
-
Jepang mengaku akan kekalahannya di perang dunia II
Jepang mengaku menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945 (atau 15 Agustus 1945 menurut waktu Jepang). Pengumuman ini diumumkan oleh Kaisar Hirohito melalui siaran radio. Menyerahnya Jepang menandai berakhirnya Perang Dunia II. Sutan Syahrir menemui Soekarno dan Hatta setelah mendengar kabar Jepang menyerah kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945. Ia menyampaikan kabar tersebut dan mendesak agar Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia -
Perundingan Golongan Pemuda
Sebelumnya golongan pemuda telah mengadakan suatu perundingan di salah satu lembaga bakteriologi di Pegangsaan Timur Jakarta, pada tanggal 15 Agustus. Dalam pertemuan ini diputuskan agar pelaksanaan kemerdekaan dilepaskan segala ikatan dan hubungan dengan janji kemerdekaan dari Jepang. Hasil keputusan disampaikan kepada Ir. Soekarno pada malam harinya tetapi ditolak oleh Soekarno karena merasa bertanggung jawab sebagai ketua PPKI. -
PERUMUSAN TEKS PROKLAMASI
16 Agustus 1945, pukul 20.00 WIB, Soekarno-Hatta beserta rombongan berangkat dari Rengasdengklok menuju Jakarta. Mereka tiba di Jakarta pada pukul 23.00. Achmad Soebardjo menghubungi Laksamana Maeda dan menyetujui rumahnya dipakai sebagai tempat rapat. Sebelum ke rumah laksamana Maeda, rombongan soekarno menemui Jenderal Nishimura tentang rencana kemerdekaan tetapi rencana itu ditolak, kejadian inilah yang menguatkan Soekarno dan Moh. Hatta untuk memproklamirkan Indonesia. -
PERISTIWA RENGASDENGKLOK
Pukul 03.00 WIB (16 Agustus 1945), Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta melalui mediasi Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan. -
PERISTIWA RENGASDENGKLOK
Peristiwa Rengasdengklok adalah penculikkan Soetta oleh pemuda dari perkumpulan "Menteng 31" pada tanggal 16 Agustus 1945. Penculikan ini dilakukan agar Soekarno dan Moh. Hatta dijauhkan dari pengaruh Jepang. Para golongan pemuda khawatir apabila kemerdekaan yang sebenarnya merupakan hasil dari perjuangan bangsa Indonesia, menjadi seolah-olah merupakan pemberian dari Jepang karena Hiroshima dan Nagasaki sudah di bom dan Kaisar Hirohito sudah mengumumkan kekalahan Jepang. -
RUMAH DJIAW KIE SIONG (Karawang, Rengasdengklok)
Rumah yang ditinggali adalah rumah seorang keturunan Cina, yaitu Djiaw Kie Siong. Dipilihnya rumah tersebut pada tanggal 16 Agustus 1945 karena terlihat lebih aman,akses jalan menuju rumah tersebut harus melewati semak-semak belukar dan persawahan yang tidak berada dalam pengawasan Jepang -
MASA KEMERDEKAAN (Pembacaan teks Proklamasi)
Masa kemerdekaan Indonesia liput dari penjajahan Jepang, dimana teks proklamasi yang dirumuskan pada hari sebelumnya dibacakan oleh Ir. Soekarno pada 17 Agustus 1945 di rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta, pada pk. 10.00 WIB. Teks proklamasi ini berisi pernyataan kemerdekaan Indonesia dan pengaturan pemindahan kekuasaan. -
PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH
Tepat pukul 10.00 WIB pada tanggal 17 Agustus 1945, upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia dimulai. Setelah pidato dan pembacaan proklamasi selesai, kemudian dilakukan pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief Hendraningrat dan S.Suhud. Rakyat yang hadir serempak menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Upacara proklamasi ditutup oleh sambutan Wali Kota Jakarta, Suwiryo. -
Period: to
ORDE LAMA
Sistem parlementer dengan berbagai partai politik dan pemerintahan yang sering berganti. ORLA dengan demokrasi liberal berlangsung dari tahun 1945 sampai tahun 1959.
Sistem politik dengan kekuasaan yang lebih terkonsentrasi pada Presiden Soekarno, dikenal juga sebagai Demokrasi Terpimpin. (1959 sampai 1966) -
SIDANG PPKI I
Pada tanggal 18 Agustus 1945, SIDANG PPKI yang pertama dilaksanakan
Rangkaian acara:
1. UUD 1954 disahkan
2. Revisi piagam Jakarta
3. Soekarno diangkat Menjadi presiden, diwakili oleh Hatta
4. Pembentukkan komite Nasional -
PELANTIKAN SOEKARNO HATTA
Presiden RI ke-1 yaitu Ir. Soekarno dilantik pada 18 Agustus 1945, sehari setelah proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, diwakili oleh Moh. Hatta -
SIDANG PPKI II
Rangkaian acara sidang PPKI II pada tanggal 19 Agustus 1945:
1. Pembagian provinsi Indonesia
2. Komite Nasional tiap-tiap daerah dibentuk untuk membantu presiden
3. diangkatnya 4 pejabat:
Kusumah atmaja (Mahkamah Agung),
Gatot Tarunamiharja (Jaksa Agung),
A.G. Pringgodigdo (Sekretaris Negara), dan
Sukarjo Wiryopranoto (Juru Bicara Negara). -
Pembentukkan BKR
Dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) Untuk menjaga keamanan Indonesia, pada 22 Agustus 1945 -
SIDANG PPKI III
Rangkaian acara sidang PPKI III pada tanggal 22 Agustus 1945
1. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) Pada 29 Agustus 1945.
2. Perencanaan pembentukan PNI. PNI dirancang untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang adil, makmur, dan berdaulat. Dibatalkan pada akhir Agustus 1945. Karena dianggap tidak demokratis
3. Dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) Untuk menjaga keamanan Indonesia, pada 22 Agustus 1945
4. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan yang tidak diakui -
PEMBENTUKKAN KNIP
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dibentuk pada 22 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). KNIP kemudian dilantik secara resmi pada 29 Agustus 1945. Tujuan pembentukan KNIP adalah untuk membantu Presiden dalam menjalankan tugas kenegaraan dan untuk menggantikan peranan PPKI sebagai lembaga legislatif sementara. KNIP memiliki anggota yang terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai golongan dan daerah, termasuk mantan anggota PPKI. -
INSIDEN HOTEL YAMATO
Insiden Hotel Yamato adalah peristiwa perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit) Surabaya pada tanggal 19 September 1945. Peristiwa ini dipicu oleh kemarahan rakyat Surabaya atas tindakan Belanda yang mengibarkan bendera merah-putih-biru di hotel tersebut tanpa izin dari pemerintah Indonesia. Insiden ini kemudian berkembang menjadi perang 10 November -
AFNEI dan NICA
Pada 29 September 1945, Allied Forces Netherland East Indies (AFNEI) yang dipimpin oleh Letjen Sir Philip Christison mendarat di Tanjung Priok. Ternyata, pasukan Sekutu datang dengan diboncengi Netherland Indies Civil Administration (NICA), yang dipimpin Van Der Plass. Tujuan AFNEI datang ke Indonesia adalah untuk menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang, dan membebaskan tentara Sekutu. NICA secara terang-terangan ingin menegakkan kembali kekuasaannya di Nusantara. -
Period: to
PERTEMPURAN MEDAN AREA
Pertempuran Medan Area terjadi dari Oktober 1945 hingga Februari 1947. Pertempuran ini dimulai dengan insiden di Hotel Wilhelmina pada 13 Oktober 1945 dan berlangsung hingga 15 Februari 1947, ketika Komite Teknik Gencatan Senjata mengeluarkan perintah untuk menghentikan kontak senjata. -
Period: to
PERTEMPURAN 5 HARI SEMARANG
Pertempuran Lima Hari di Semarang adalah peristiwa bersejarah yang terjadi di Semarang dari tanggal 15 hingga 19 Oktober 1945. Pertempuran ini melibatkan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan pemuda Semarang yang melawan sisa-sisa pasukan Jepang. Pertempuran ini merupakan bagian penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia setelah Jepang menyerah kepada Sekutu. -
Period: to
PALANGAN AMBARAWA
Palagan Ambarawa adalah nama lain untuk Pertempuran Ambarawa, suatu peristiwa perlawanan rakyat Indonesia melawan Sekutu di Ambarawa, Jawa Tengah, pada 20 Oktober - 15 Desember 1945. Pertempuran ini terjadi karena Sekutu, yang dipimpin oleh Brigadir Bethell, mendarat di Semarang dengan alasan menangani tawanan perang, namun dengan tujuan sebenarnya untuk merebut kembali Indonesia. -
PERTEMPURAN 10 NOVEMBER
Pertempuran Surabaya 10 November 1945 merupakan pertempuran penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia yang terjadi setelah proklamasi, di mana rakyat Surabaya melawan pasukan Sekutu (terutama Inggris) yang mencoba mengembalikan kekuasaan Belanda. Puncak pertempuran ini terjadi pada 10 November 1945, dan kini diperingati sebagai Hari Pahlawan. -
BANDUNG LAUTAN API
Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa pembakaran besar-besaran yang dilakukan oleh penduduk dan Tentara Republik Indonesia (TRI) di Kota Bandung pada 24 Maret 1946. Tujuannya adalah untuk mencegah tentara Sekutu dan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) Belanda menggunakan Bandung sebagai markas militer selama Revolusi Nasional Indonesia. -
PEMBENTUKKAN RIS
Dalam bentuk RIS, Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth atau persemakmuran Indonesia-Belanda dengan dengan ratu Belanda sebagai ketuanya. Negara kesatuan yang dibentuk pada tanggal 17 Agustus 1945, mendapat respon terkait konsep tesisnya, yaitu dengan seiring berjalannya waktu lantas membentuk negara serikat (RIS) pada tanggal 29 Oktober 1946 -
Period: to
PERUNDINGAN LINGGAJATI
Dari peristiwa pertempuran-pertempuran ini, dunia internasional mendorong untuk dilakukan penyelesaian melalui perundingan Linggajati (10 November 1946 - 25 Maret 1947)
Perundingan Linggajati,di Linggajati, Kuningan, Jawa Barat. Belanda mengakui secara De Facto (secara faktual) wilayah Republik Indonesia, yaitu, Sumatrea, Jawa, dan Madura. Republik Indonesia dan Belanda sepakat membentuk Negara Republik Indonesia Serikat (RIS), di mana salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia. -
PUPUTAN MARGARANA
Puputan Margarana adalah pertempuran heroik yang terjadi di Desa Marga, Tabanan, Bali, pada tanggal 20 November 1946. Pertempuran ini merupakan bagian dari perjuangan kemerdekaan Indonesia, di mana pasukan Bali yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai bertempur habis-habisan melawan tentara Belanda (NICA). -
Period: to
AGRESI MILITER 1
Agresi Militer Belanda I adalah operasi militer yang dilakukan oleh Belanda di wilayah Indonesia (Jawa dan Sumatra) dari 21 Juli hingga 5 Agustus 1947. Peristiwa ini, yang disebut sebagai "politionele actie" oleh Belanda, merupakan upaya Belanda untuk mempertahankan penafsiran mereka terhadap Perundingan Linggarjati, sehingga ada perundingan Renvile -
Period: to
PERUNDINGAN RENVILLE
Perundingan Renville adalah perundingan antara Indonesia dan Belanda yang berlangsung di atas kapal USS Renville dari 8 Desember 1947 hingga 17 Januari 1948. Perundingan ini bertujuan untuk mengakhiri Agresi Militer Belanda I dan memverifikasi kembali isi Perjanjian Linggarjati. Hasilnya, Perjanjian Renville yang disepakati berisi poin-poin yang merugikan Indonesia, seperti pengakuan wilayah RI yang terbatas dan penarikan mundur pasukan TNI. -
HASIL PERUNDINGAN RENVILLE
Hasil perundingan Renville pada tanggal 17 Januari 1948.
1. Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatra sebagai
bagian wilayah Republik Indonesia.
2. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah pendudukan Belanda di Jawa Barat dan Jawa Timur -
Period: to
PERJANJIAN ROEM ROIJEN
Agresi Militer Belanda II adalah serangan militer oleh Belanda terhadap Republik Indonesia di Yogyakarta, yang pada saat itu menjadi ibu kota sementara. Serangan ini dimulai pada 19 Desember 1948 dan berakhir pada 5 Januari 1949, dengan Belanda berhasil merebut Yogyakarta dan mengasingkan pemerintah Indonesia. Perang gerilya terus berlanjut hingga 7 Mei 1949, ketika Perjanjian Roem-Royen ditandatangani, yang mengakhiri agresi militer Belanda dan mengakui kedaulatan Indonesia. -
Period: to
PERANG GERILYA JENDERAL SUDIRMAN
Perang gerilya Jenderal Sudirman dan pasukannya berlangsung dari akhir Desember 1948 hingga awal Mei 1949. Ini merupakan respons Indonesia terhadap Agresi Militer II Belanda. Perang gerilya ini bertujuan untuk memecah konsentrasi Belanda dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, diselesaikan ketika perjanjian Roem Roijen ditandatangani pada 7 Mei 1949 -
SERANGAN UMUM 1 MARET
Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan rakyat Indonesia terhadap Tentara Belanda yang menduduki Yogyakarta. Serangan ini berlangsung selama 6 jam, dimulai pukul 06.00 dan berakhir pukul 12.00. Tujuan utamanya adalah untuk membuktikan bahwa Republik Indonesia masih eksis dan mampu berjuang. -
PERTANDATANGANAN PERJANJIAN ROEM ROIJEN
Perjanjian Roem-Roijen adalah sebuah perjanjian antara Indonesia dengan Belanda yang dimulai pada tanggal 19 desember 1948 dan akhirnya ditandatangani pada tanggal 7 Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta. Namanya diambil dari kedua pemimpin delegasi, Mohammad Roem dan Herman van Roijen. Perjanjian ini menghasilkan resolusi mendesak supaya permusuhan antara Indonesia dan Belanda segera dihentikan dan pemimpin Indonesia yang ditahan segera dibebaskan dan dilanjutkan ke konfrensi Meja Bundar (KMB). -
Period: to
KONFERENSI MEJA BUNDAR
Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah sebuah pertemuan yang
dilaksanakan di Den Haag, Belanda, dari 23 Agustus sampai 2 November 1949. Konfrensi Meja Bundar merupakan tindak lanjut dari perundingan Roem Roijen. Kesepakatan nya pada tanggal 27 Desember 1949, dimana pemerintah Belanda menyerahkan
kedaulatan atas Republik Indonesia Serikat. Penyerahan dan sekaligus pengakuan kedaulatan tersebut dilakukan di dua tempat, yaitu di Belanda dan di Indonesia. -
AKHIR MASA KEMERDEKAAN
Berakhirnya masa kemerdekaan di Indonesia, masuk ke masa ORLA yang dipimpin oleh Soekarno dari tahun 1945 setelah dilantik dan diresmikan menjadi presiden Indonesia, diwakili oleh bapak koperasi kita, Moh. Hatta -
KESEPAKATAN KONFERENSI MEJA BUNDAR
Hasil utama Konferensi Meja Bundar (KMB) pada tanggal 27 Desember adalah dimana disepakatinya pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan kedaulatan yang diserahkan oleh Belanda pada akhir tahun 1949. RIS akan bertanggung jawab atas hutang bekas Hindia Belanda dan masalah Irian Barat akan dibahas satu tahun setelah penyerahan kedaulatan. -
Period: to
ORDE BARU
Masa Orba Presiden Soeharto adalah periode pemerintahan yang berlangsung mulai dari tahun 1966 hingga tahun 1998. -
KERUSUHAN MEI 1998
Pada tahun 1998, Indonesia mengalami peristiwa yang dikenal sebagai Kerusuhan Mei 1998, yang juga sering disebut sebagai Tragedi 1998 atau Peristiwa 98. Kerusuhan ini merupakan rangkaian aksi demonstrasi mahasiswa dan rakyat yang menuntut reformasi politik, ekonomi, dan sosial, serta berakhir dengan pergantian kepemimpinan dari Soeharto ke B.J. Habibie. -
PENGUNDURAN DIRI SOEHARTO SEBAGAI PRESIDEN
Era reformasi atau era pasca-Soeharto di Indonesia dimulai pada tahun 1998, tepatnya saat Kejatuhan Soeharto. Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 dan digantikan oleh wakil presiden saat itu, B. J. Habibie. -
B. J. HABIBIE
Bacharuddin Jusuf Habibie (25 Juni 1936 – 11 September 2019) adalah Presiden Indonesia ketiga yang menjabat sejak tahun 1998 sampai 1999, menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia ketujuh. -
GUS DUR
Abdurrahman Wahid, yang populer disebut Gus Dur, menjabat sebagai Presiden Indonesia yang keempat dari tanggal 20 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001. Ia menggantikan BJ Habibie dan terpilih melalui Sidang Umum MPR. Gus Dur adalah tokoh muslim dan pemimpin politik yang dikenal dengan pendekatan pluralisme dan toleransi. -
MEGAWATI
Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri (lahir 23 Januari 1947, anak ke-2 dari Bapak Soekarno dan Ibu Fatmawati) adalah Presiden Indonesia kelima yang menjabat dari tahun 2001 sampai 2004, menggantikan Abdurrahman Wahid yang dicopot dari jabatannya. Ia merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan satu-satunya hingga saat ini. -
SBY
Susilo Bambang Yudhoyono (lahir 9 September 1949), atau lebih dikenal dengan inisialnya SBY, adalah Presiden Indonesia keenam yang menjabat sejak tahun 2004 sampai 2014. Ia merupakan Presiden pertama di era Reformasi yang terpilih melalui Pemilihan Umum secara langsung. SBY bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, terpilih dalam Pemilu Presiden 2004. -
JOKO WIDODO
Joko Widodo (lahir 21 Juni 1961), lebih dikenal sebagai Jokowi adalah politikus dan pengusaha Indonesia yang menjabat sebagai Presiden ketujuh Indonesia, menjabat dari 20 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2024 -
PRABOWO SUBIANTO
Prabowo Subianto Djojohadikusumo adalah seorang politikus, pengusaha, dan mantan jenderal bintang empat Indonesia yang menjabat sebagai presiden Indonesia kedelapan sejak 2024. Sebelumnya, ia adalah menteri pertahanan ke-26 di bawah presiden Joko Widodo dari 2019 hingga 2024.