Sejarah Pergerakan Menuju Kemerdekaan RI

  • Kesadaran Kebangsaan di kalangan Pemuda

    STOVIA, sebuah sekolah kedokteran dimana banyak pemuda dari berbagai daerah datang. Sekolah ini memiliki asrama. Di sana, banyak pemuda dari berbagai daerah menjalani hidup bersama dengan disiplin dan ketat. Seiringnya berjalan waktu, timbullah rasa kebersamaan dan benih kesadaran bersama sebagai bangsa.
  • Titik Awal Kebangkitan Nasional

    Titik Awal Kebangkitan Nasional
    Boedi Utomo menumbuhkan lahirnya gerakan pemuda untuk berjuang melalui pengajaran & pergerakan organisasi. Pada 20 Mei 1908 lahirlah organisasi Boedi Oetomo. Pergerakan Boedi Utomo menandai awal perjuangan kebangsaan Indonesia. Pergerakan yang dilakukan sebelum tahun ini masih bersifat kedaerahan. Kemudian di 1908 lahir organisasi modern dengan cita-cita nasional. Istilah pergerakan nasional digunakan untuk melukiskan proses perjuangan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.
  • Kongres Pemuda I (Hari Pertama)

    Kongres Pemuda I (Hari Pertama)
    Pukul 20.00 tanggal 30 April 1926, Kongres Pemuda I dimulai di Gedung Vrijmetselaarsloge (sekarang Gedung Bappenas). Hari pertama kongres dimulai dengan pernyataan Mohammad Tabrani, Ketua Kongres, yang mengungkapkan bahwa ada beberapa cara untuk membebaskan diri dari penjajah. Oleh karena itu, Tabrani mendorong seluruh peserta kongres untuk menjadi pilar kekuatan bagi kemerdekaan Indonesia.
  • Kongres Pemuda I (Hari Pertama)

    Lebih lanjut Tabrani menyatakan bahwa tujuan konferensi ini adalah untuk meningkatkan semangat kerjasama antar organisasi di Indonesia. Perwakilan dari masing-masing asosiasi dipersilakan untuk menyampaikan pesan mereka saat kongres dimulai. Hari pertama kongres berakhir pada pukul 00:15.
  • Kongres Pemuda I (Hari Kedua)

    Kongres Pemuda I (Hari Kedua)
    Konferensi dibuka kembali pada pukul 20.00 pada hari kedua, 1 Mei 1926. Situasi perempuan menjadi topik utama diskusi yang dibawakan oleh tiga pembicara, Bahder Djohan, Stientje Ticoalu-Adam, dan Djaksodipoera. Tabrani menambahkan pembahasan mengenai perempuan di hari kedua kongres ini, menurutnya, perjuangan kemerdekaan tidak hanya dilakukan oleh laki-laki. Isu-isu perempuan, seperti ide-ide politik dan ekonomi, sama-sama vital untuk diperdebatkan, menurut Bahder Djohan.
  • Kongres Pemuda I (Hari Kedua)

    Ibu-ibu yang sudah menjadi ibu bisa mulai mengajarkan anak-anaknya cinta tanah air dan cinta tanah air di rumah. Akibatnya, konsep persatuan nasional mungkin digagas oleh perempuan di rumah. Lebih lanjut, Miss Sientje menekankan bahwa, meski posisi perempuan di Indonesia berbeda, ada satu kesamaan yang mereka semua miliki: keinginan untuk bebas. Sama halnya dengan Nona Adam yang mengatakan bahwa perempuan dapat memilih metode mana yang paling efektif untuk mobilisasi emansipasi.
  • Kongres Pemuda I (Hari Kedua)

    Djaksodipoera, pembicara ketiga, kemudian memberikan sambutannya yang bertajuk "Rapak Lumuh". Dia mengatakan dalam sambutannya bahwa perempuan memiliki posisi yang buruk dalam pernikahan karena mereka dapat bercerai kapan saja tetapi tidak dapat menceraikan suaminya. Alhasil, Djaksodipoera meminta agar istri memiliki hak yang sama dengan suaminya. Setelah bertukar pikiran, percakapan tentang topik perempuan diadakan. Kongres hari kedua berakhir pada pukul 24.00.
  • Kongres Pemuda I (Hari Ketiga)

    Pada tanggal 2 Mei 1926, hari ketiga Kongres Pemuda I dimulai pada pukul 09.00. Pada hari ketiga konferensi, dua pembicara, Muhammad Yamin dan Pinontoan, dijadwalkan untuk memberikan ceramah. Moh. Yamin berbicara tentang beberapa bahasa yang digunakan di Indonesia, salah satunya bahasa Melayu, yang menurutnya mudah dipelajari dan diadaptasi untuk penggunaan yang lebih luas. Akibatnya, Moh. Yamin merasa bahasa Melayu bisa menjadi bahasa pemersatu Indonesia.
  • Kongres Pemuda I (Hari Ketiga)

    Pinontoan kemudian memberikan kuliah di Indonesia tentang pentingnya Islam dan Kristen. Muslim dan Kristen, katanya, harus melepaskan ekstremisme agama mereka untuk mencapai persatuan nasional. Dalam persatuan, Pinontoan menyatakan bahwa dalam gerakan persatuan, agama tidak boleh memiliki peran langsung di dalamnya. Kongres hari ketiga berakhir pada pukul 12.30.
  • Kongres Pemuda II

    Kongres Pemuda II
    Gedung Indonesische Clubgebouw menjadi pondokan aktivis pemuda dari berbagai daerah sejak tahun 1920-an. Di gedung ini lahirlah putusan Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928 yang nanti dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
  • Usaha Menuju Kemerdekaan

    Pada bulan Maret 1942 pasukan belanda menyerah pada pasukan jepang yang masuk ke Indonesia. Pasa awalnya kedatangan Jepang disambut baik oleh rakyat Indonesia namun seiring berjalanya waktu tenyata Jepand melakukan pejajahan dan perampasam. Jepang ingin menjadikan Indonesia sebagi pemasok bahan-bahan mentah untuk industri dan mesin perang.
  • Usaha Menuju Kemerdekaan

    29 April 1945, Jepang membentuk BPUPKI yang membahas tentang upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan kemerdekaan.
  • Usaha Menuju Kemerdekaan

    1 Juni 1945, Ir. Soekarno memperkenalkan Pancasila sebagai dasar negara.