-
Lahirnya masyarakat Betawi merupakan hasil percampuran berbagai kelompok etnis yang dibawa oleh Belanda ke Batavia sejak abad ke-17. Awalnya, wilayah Jakarta dihuni oleh penduduk lokal berlatarbelakang Sunda dan Jawa. Namun, setelah VOC menjadikan Batavia sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan, mereka mendatangkan pekerja dan budak dari berbagai daerah seperti Bali, Maluku, Makassar, serta orang-orang Tionghoa, India, Arab, dan Eropa.
-
Budaya Betawi Mulai Khas:
Lenong, Ondel-ondel, Gambang Kromong muncul.
Bahasa Betawi (Melayu dialek Jakarta) mulai stabil.
Hidangan khas seperti Soto Betawi, Kerak Telor mulai populer. -
Tekanan Modernisasi: Budaya Betawi terdesak ke pinggiran Jakarta.
Tokoh Pejuang: Muhammad Husni Thamrin perjuangkan hak masyarakat Betawi.
Sumpah Pemuda 1928: Bahasa Indonesia diresmikan, bahasa Betawi tetap dipakai sehari-hari. -
Jakarta menjadi Ibu Kota Orang Betawi semakin tersingkir secara geografis, tetapi budaya betawi diakui sebagai bagian identitas nasional.
-
Upaya pelestarian budaya Betawi saat ini diwujudkan melalui promosi elemen-elemen khas seperti Ondel-ondel, Silat Betawi, serta kuliner tradisional sebagai ikon identitas Jakarta. Ondel-ondel, yang dahulu memiliki nilai ritual, kini sering ditampilkan dalam berbagai acara resmi dan pariwisata. Begitu pula Silat Betawi tidak hanya dipelajari sebagai ilmu bela diri, tetapi juga dipertunjukkan sebagai warisan seni yang bernilai tinggi.