Kelahiran Pancasila

  • Jepang Menyerang Armada AS di Pearl Harbour

    Pada tanggal 8 Desember 1941, Jepang
    menyerang pangkalan armada Amerika
    Serikat di Kota Pearl Harbour Pulau Hawai.
    Penyerangan tersebut mengakibatkan pecah
    Perang Pasiik atau Perang Asia Timur Raya
    karena Jepang ingin merebut semua negara di
    seluruh Asia Timur dan Asia Tenggara termasuk
    wilayah Indonesia. Pada saat itu, Indonesia
    dikuasai Belanda yang masih bernama Hindia
    Belanda.
  • Jepang Menjajah Indonesia

    Setelah melakukan serangan terhadap pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, selanjutnya Jepang menyerbu kawasan Asia Tenggara termasuk wilayah Indonesia yang tidak terbendung oleh tentara Belanda dan
    Sekutu. Oleh karena itu, pada tanggal 8 Maret 1942 panglima tentara Hindia Belanda menyerah kepada Jepang di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Sejak saat
    itulah masa pendudukan Jepang di wilayah Indonesia dimulai.
  • Jepang berjanji Memberi Kemerdekaan Indonesia

    Pihak Amerika Serikat dan Sekutunya mulai melancarkan aksi balasannya hingga Jepang mulai menderita kekalahan.
    Tanggal 7 September 1944, Jepang mulai berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia, yang bunyinya, “Hindia Timur akan dimerdekakan di kemudian hari.” Yang dimaksud Hindia Timur adalah Indonesia. Makna ‘di kemudian hari’ tentu tidak jelas kapan waktunya, bahkan
    langkah-langkah menuju kemerdekaan pun tidak tampak.
  • Pembentukan BPUPKI / Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai

    Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai yang dilantik pada tanggal 29 April 1945.
    Ketua: dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat diangkat
    Wakil: Raden Pandji Soeroso, Ichibangase Yosio
    Jumlah Anggota: 62
  • Period: to

    Sidang BPUPKI I

    Sidang BPUPKI I untuk membahas dasar negara. Sidang dilakukan di gedung Chuo Sangi In / Gedung Pancasila, Jalan Pejambon No. 6 Jakarta.
  • Rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

    Dalam pidatonya Ir. Sukarno menyampaikan pemikirannya tentang dasar negara yang mengandung prinsip: Kebangsaan; Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan; Mufakat atau Demokrasi; Kesejahteraan Sosial; dan Ketuhanan. Rumusan Pancasila dilakukan oleh Panitia Kecil (berjumlah 8 orang) yang diketuai Ir. Soekarno. Panitia Kecil kemudian diganti anggotanya untuk mewakili golongan nasionalis religius dan nasionalis Islam.
  • Rumusan Piagam Jakarta

    Rumusan Piagam Jakarta oleh Panitia Sembilan di kediaman Ir. Sukarno Jalan Pegangsaan Timur No.
    56 Jakarta. Di dalam piagam Jakarta, termuat rumusan Pancasila. Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang juga disebut Preambule, Mukadimah, atau Gentlemen's Agreement.
  • Period: to

    Sidang BPUPKI II

    Sidang BPUPKI II untuk membuat rancangan Undang Undang Dasar
  • Bom Hiroshima

    Jepang semakin mengalami kemunduran dalam Perang Asia Timur Raya. Pada 6 Agustus 1945, Kota Hirosima dibom atom oleh Amerika Serikat. Korban meninggal di
    Hiroshima sekitar 140.000 orang.
  • Pembentukan PPKI / Dokuritsu Zyunbi Iinkai

    Pada 7 Agustus 1945, Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Dokuritsu Zyunbi Iinkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Tugas PPKI yaitu melanjutkan tugas BPUPK dan untuk mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia. Ketua PPKI adalah Ir. Sukarno, sedangkan wakilnya Drs. Mohammad Hatta. PPKI beranggotakan 21 orang dan semuanya orang Indonesia yang berasal dari
    berbagai daerah.
  • Bom Nagasaki

    Pada 9 Agustus 1945, Kota Nagasaki dibom atom oleh sekutu. Korban meninggal di Nagasaki sekitar 70.000 orang.
  • Peristiwa Rengasdengklok

    Soekarno dan Hatta, beserta Fatmawati dan Guntur, di bawa ke Rengasdengklok (ke rumah seorang Tionghoa bernama Djiauw Kie Song), Karawang Jawa Barat. Golongan muda mengharapkan proklamasi segera dilakukan tanpa melalui rapat PPKI, karena dianggapnya
    PPKI sebagai lembaga bentukan Jepang dan dikhawatirkan proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai pemberian dari Jepang padahal merupakan hasil perjuangan bangsa Indonesia.
  • Penyusunan Teks Proklamasi

    Penyusunan teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda, Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta Pusat.
  • Proklamasi Kemerdekaan

    Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di rumah Laksamana Maeda. Naskah diketik oleh Sayuti Melik dan ditandatangani oleh Soekarno Hatta.
  • Sidang PPKI

    Sidang PPKI bertujuan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, menetapkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk menjaga persatuan, rumusan Piagam Jakarta dan Pancasila diubah dengan menghilangkan bagian kalimat "... dengan kewajiban
    menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, dan menggantinya dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa.”