Download

Timeline sejarah Indonesia Dari masa kemerdekaan hingga masa sekarang

  • Jepang mendarat di Indonesia

    Jepang mendarat di Indonesia
    Pada tanggal 11 Januari 1942 tentara sekutu Jepang memasuki wilayah Indonesia dengan mendarat di Tarakan, sebuah pulau kecil di Kalimantan Timur. Pulau Ini merupakan Pusat produksi minyak yang sangat penting bagian Belanda. Pada masa ITU Jepang sedang membutuhkan sumber energi, terutama minyak, untuk menjalankan misinya di Perang Asia-Pasifik. Tarakan Ini pun menandakan wilayah pertama Indonesia yang dikuasai oleh Jepang
  • Jepang Menguasai Banten, Indramayu, dan Bojonegoro

    Jepang Menguasai Banten, Indramayu, dan Bojonegoro
    Pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang melanjutkan penjajahan nya dengan Menguasai 3 daerah di Pulau Jawa yaitu Banten, Indramayu, dan Bojonegoro. Dalam rangkaian waktu kurang Dari seminggu pihak Jepang sudah mendekati Pusat pemerintahan Belanda
  • Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang

    Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang
    Pada tanggal Ini, Jeneral Hein ter Poorten Dari pihak Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jeneral Hitoshi Imamura Dari Jepang di Kalijati, Subang. Hari Ini menandakan berakhirnya penjajahan Belanda di Indonesia Dan dimulainya pendudukan Jepang
  • Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia

    Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia
    Pada tanggal 7 September 1944 Jeneral Kuniaki Koiso memberikan janji kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Janji tersebut berisi jaminan dari Kekaisaran Jepang untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia suatu saat nanti. Alasan Jepang memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia dikarenakan posisi Jepang dalam Perang Asia - Pasifik dan Jepang membutuhkan dukungan dari Indonesia dalam melawan sekutu
  • Pembuatan BPUPKI

    Pembuatan BPUPKI
    Untuk menunjukkan kesungguhannya memberi kemerdekaan, Jepang membentuk BPUPKI pada 29 April 1945 setelah diumumkan rencananya pada 1 Maret oleh Letnan Jenderal Harada. BPUPKI beranggotakan 62 orang Indonesia dan 7 orang Jepang sebagai pengamat. Dr. Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk sebagai ketua. Soekarno tidak menjadi ketua karena ingin bebas menyampaikan gagasan tanpa terikat jabatan, serta agar perannya tidak terlalu mencolok dalam badan yang dibentuk Jepang.
  • Period: to

    Sidang Pertama BPUPKI

    Sidang pertama BPUPKI berlangsung pada 29 Mei–1 Juni 1945 dan berlangsung di Gedung Cuo Sangi in. Sidang Ini memiliki tujuan untuk membahas dasar negara Indonesia merdeka. Dalam sidang ini, tiga tokoh utama menyampaikan gagasan mereka: Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno. Pidato Soekarno pada 1 Juni memperkenalkan rumusan dasar negara yang dikenal sebagai Pancasila. Sidang ini belum menghasilkan keputusan resmi, tetapi menjadi dasar penting bagi pembentukan negara Indonesia.
  • Period: to

    Sidang kedua BPUPKI

    Sidang kedua BPUPKI dilaksanakan pada 10–16 Juli 1945 dan berfokus pada pembahasan rancangan Undang-Undang Dasar (UUD) bagi Indonesia merdeka. Dalam sidang ini, Panitia Sembilan yang
    menyerahkan hasil rumusan Piagam Jakarta sebagai dasar pembukaan UUD. Sidang membahas struktur pemerintahan, bentuk negara, wilayah,
    kewarganegaraan, hingga lambang negara.
  • Bom atom Hiroshima

    Bom atom Hiroshima
    Pada tanggal 6 Agustus 1945 Pada pukul 08.15. Sebuah pesawar Amerika Serikat Enola Gay B-29 menjatuhkan Sebuah bom atom di kota Hiroshima, Jepang. Ledakan bom yang dikenal dengan Little Boy Ini menimbulkan kerusakan hingga ribuan nyawa. Jumlah orang yang kehilangan nyawa pada Hari itu diperkirakan mencapai 140 ribu jiwa Dari total pendudukan pada masa itu 350 ribu jiwa
  • BPUPKI dibubarkan PPKI dibentuk

    BPUPKI dibubarkan PPKI dibentuk
    Kabar kekalahan Jepang membuat para Pemuda Dan tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia bergegad untuk mempersiapkal proklamasi. BPUPKI yang dibentuk oleh Jepang dibubarkan pada 7 Agustus 1945. Pembubaran BPUPKI digantikan dengan PPKI ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ). PPKi bertugas untuk mempersiapkan segala Hal yang berkaitan dengan rencana kemerdekaan termasuk membuat, menyusun, Dan menyesuaikan UUD 1945
  • Bom atom Nagasaki

    Bom atom Nagasaki
    Setelah terjadinya bom atom Hiroshima, 3 Hari kemudian AMerika Serikat kembali menjatuhkan bom atom Jepang di kota Nagasaki, Jepang. Sekitar 74 ribu orang kehilangan nyawa mereka pada Hari itu. Jurnalis fotoLee Karen Stow dalam wawancaranya kepada BBC ( British Broadcasting Channel) mengatakan bahwa ledakan tersebut terjadinya sangat cepat. Ia bahkan dapat melihat orang-orang mengalami Luka serius akibat bom atom tersebut
  • Jepang menyerah kepada sekutu

    Jepang menyerah kepada sekutu
    Enam hari setelah tragedi bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang diumumkan oleh Kaisar Jepang Hirohito di statiun radio nasional. Jepang menyerah tanpa syarat di akhir Perang Dunia II. Orang Indonesia Pertama yang mendengar berita tersebut bernama Sutan Syahrir yang mendengar berita tersebut melalui radio. Setelah mendengar berita tersebut beliau menyebarkan kabar tersebut kepada tokoh-tokoh lain Dan mendesak Soekarno Dan Hatta untuk segera memproklamasikan Indonesia
  • Soekarno dan Hatta pergi ke rumah Laksamana Maeda

    Soekarno dan Hatta pergi ke rumah Laksamana Maeda
    Setelah ditolak oleh Jenerel Nishumura, Rombongan tersebut mencari penginapan untuk mengadakan rapat tetapi tidak ada penginapan yang tersedia. Akhirnya Achmad Soebardjo menghubungi Laksamana Maeda dan beliau pun menyetujui rumahnya dipakau untuk rapat. Tempat ini pun aman dari ancaman militer jepang karena Laksamana Maeda merupakan Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut di daerah kekuasaan Angkatan Darat.
  • Soekarno dan hatta ke rumah Jeneral Nishimura

    Soekarno dan hatta ke rumah Jeneral Nishimura
    Soekarno dan Hatta pun sampai di Jakarta pada pukul 23.00, Mereka pun pergi ke rumah Jeneral Nishumura mengenai rencana kemerdekaan. Tetapi beliau menolak ide tersebut, penolakan ini pun menguatkan Soekarna dan Hatta untuk memproklamasikan Indonesia
  • Peristiwa Rengsadengklok

    Peristiwa Rengsadengklok
    Pada tanggal 16 Agustus 1945 jam 03.00 pagi , sekelompok Golongan muda bernama Sukarni, Wikana, dan Chaerul saleh menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Tujuan penculikan ini adlaah untuk menjauhi mereka jadi pengaruh Jeoang dan mendesak agar Proklamasi Kemerdekaan segera dilaksanakan tanpa persetujuan Jepang. Awalnya Soekarno menolak tetapi setelah adanya jaminan oleh Achmad Soebardjo bahwa Proklamasi akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945, mereka kembali ke Jakarta pada jam 2
  • Orde lama

    Orde lama
    Orde Lama adalah masa pemerintahan Presiden Soekarno dari kemerdekaan Indonesia hingga 1966. Pada periode ini, Soekarno menerapkan Demokrasi Terpimpin dengan sentralisasi kekuasaan dan mengutamakan nasionalisme serta anti-imperialisme. Orde Lama menghadapi berbagai tantangan seperti konflik politik, ekonomi yang tidak stabil, dan ketegangan dengan Belanda. Masa ini berakhir saat Soeharto mengambil alih kekuasaan dan memulai Orde Baru.
  • Kemerdekaan Indonesia

    Kemerdekaan Indonesia
    Setelah teks Proklamasi berhasil dibentuk pada pukul 04.00 tanggal 17 Agustus. Sukarni mengusulkan bahwa Proklamasi dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur no. 56, Usulan tersebut pun diterima. Pertemuan pun bubar setelah penentuan waktu upacara pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yaitu tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 pagi. Pada pukul 10.00 pun dimulainya upacara Kemerdekaan Indonesia dimulai. Setelah pidato dan Proklamasi dibacakan, kemudian dilaksanakan pengibaran bendera merah putih.
  • Teks Proklamasi Dibentuk

    Teks Proklamasi Dibentuk
    Setelah sampai di rumah Laksamana Maeda, rumusan teks Proklamasi disusun. Kalimat pertama dari teks Proklamasi merupakan saran dari Achmad Soebardjo, sedangkan kalimat akhir merupakan sumbangan dari Hatta. Kalimat pertama teks Proklamasi berisi pernyataan mengenai pemindahan kekuasaan. Pada pukul 04.00 tanggal 17 Agustus 1945 teks Proklamasi sudah selesai dan Soekarno membacakan hasil rumusan tersebut. Akhirnya Soekrno dan Hatta menandatangani hasil rumusan tersebut.
  • Sidang pertama PPKI

    Sidang pertama PPKI
    1 hari setelah Kemerdekaan Indonesia, Sidang pertama PPKI dilakukan. Sidang ini membahas tentang pengesahan Undang-Undang 1945 sebagai konstitusi negara yang akan menjadi dasar hukum bagi pemerintahan. Di dalam sidang ini juga diputuskan bahwa Soekarno dan Hatta merupakan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Piagam Jakarta yang dibuat oleh BPUPKI menjadi rancangan awal. Dibentuknya juga Komite Nasional karena pada masa itu belum ada DPR atau MPR
  • Sidang kedua PPKI

    Sidang kedua PPKI
    Keesokan harinya setelah sidang pertama PPKI, dilakukan sidang kedua oleh PPKI yang membahas 3 hal ini yaitu Pertama, membagikan Indonesia menjadi 8 Provinsi yang masing-masing dipimpin oleh kepala gubernur. Kedua, Dibentuk juga Kopmite Nasional Daerah untuk ditempatkan di setiap Provinsi yang bertujuan untuk membantu Presiden. Ketiga, Dibentuk departemen dan menteri ( kabinet pertama ) yang terbagi menjadi 12 Departemen dan 4 non departemen.
  • Sidang ketiga PPKI

    Sidang ketiga PPKI
    Pada tanggal 22Agustus 1945 terjadinya sidang ketiga oleh PPKI. Terdapat beberapa hal yang mereka membahas di dalam sidang ini yang pertama merupakan dibentuknya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) fungsi KNIP merupakan pusat daru Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Juga dibentuk nya PNI. PNI dirancang untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang adil, makmur. Dibentuk juga Badan Keamanan Rakyat (BKR) untuk menjaga keamanan Indonesia.
  • Insiden Hotel Yamato

    Insiden Hotel Yamato
    Pada 19 September 1945, di Hotel Yamato Surabaya, warga Belanda mengibarkan bendera Belanda. Warga Surabaya marah, menyerbu hotel, memanjat atap, dan merobek bagian biru bendera hingga menjadi merah putih. Insiden ini memicu perlawanan besar di Surabaya yang mencapai puncaknya pada 10 November 1945. Pertempuran itu dikenang sebagai Hari Pahlawan, untuk menghormati perjuangan rakyat mempertahankan kemerdekaan.
  • AFNEI Mendarat di Tanjung Priok

    AFNEI Mendarat di Tanjung Priok
    Pada 29 September 1945, pasukan AFNEI mendarat di Tanjung Priok untuk melucuti tentara Jepang, memulangkan mereka, dan membebaskan tawanan perang. Namun, mereka datang bersama NICA yang bertujuan mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Awalnya disambut baik, rakyat Indonesia kemudian melawan karena sadar ada upaya menjajah kembali. Kehadiran NICA memicu perlawanan di berbagai daerah dan menjadi awal perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
  • Period: to

    Pertempuran lima hari Semarang

    Pertempuran Lima Hari di Semarang terjadi pada 15–19 Oktober 1945 antara rakyat Indonesia dan tentara Jepang. Ketegangan memuncak setelah Jepang meracuni persediaan air, menyebabkan gugurnya dr. Kariadi saat memeriksa kondisi tersebut. Peristiwa ini memicu perlawanan dari pemuda dan TKR. Pertempuran berlangsung selama lima hari dan menunjukkan semangat rakyat Semarang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
  • Bandung lautan api

    Bandung lautan api
    Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada 23 Maret 1946, saat rakyat dan pejuang Bandung membakar kota bagian selatan untuk mencegah Sekutu dan NICA menguasainya. Aksi ini dipimpin oleh Muhammad Toha dan berhasil menghancurkan gudang mesiu milik Belanda. Tujuannya agar Bandung tidak dimanfaatkan oleh musuh. Peristiwa ini menunjukkan semangat perjuangan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan pengorbanan besar.
  • Perudingan Linggajati

    Perudingan Linggajati
    Perundingan Linggajati (10 Nov 1946 – 25 Mar 1947) menghasilkan kesepakatan Belanda mengakui RI secara de facto di Sumatra, Jawa, dan Madura. Keduanya sepakat membentuk Republik Indonesia Serikat (RIS) dalam persemakmuran Indonesia-Belanda di bawah Ratu Belanda. Namun, Belanda melanggar perjanjian dengan melancarkan Agresi Militer I pada 21 Juli 1947 untuk merebut Jawa dan Sumatra. Tekanan dunia internasional pun mendorong lahirnya Perundingan Renville.
  • Perundingan Renvile

    Perundingan Renvile
    Perundingan Renville (8 Des 1947 – 17 Jan 1948) menetapkan Belanda hanya mengakui wilayah RI di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatra. TNI harus mundur dari Jawa Barat dan Timur. Namun, Belanda melanggar perjanjian dan melancarkan Agresi Militer II pada 19 Des 1948, menduduki Yogyakarta serta menangkap pemimpin RI. Meski begitu, PDRI dibentuk di Sumatra Barat dan gerilya dipimpin Jenderal Sudirman. Serangan Umum 1 Maret 1949 menggagalkan propaganda Belanda dan memicu Perjanjian Roem-Roijen.
  • Perjanjian Roem-Roijen

    Perjanjian Roem-Roijen
    Perjanjian Roem-Roijen (17 April–7 Mei 1949) adalah kesepakatan antara Indonesia dan Belanda yang ditandatangani di Hotel Des Indes, Jakarta. Dipimpin oleh Mohammad Roem dan Herman van Roijen, perjanjian ini bertujuan menghentikan permusuhan, membebaskan pemimpin RI yang ditahan, serta membuka jalan menuju Konferensi Meja Bundar (KMB) untuk penyelesaian akhir konflik dan pengakuan kedaulatan Indonesia.
  • Konferensi Meja Bundar

    Konferensi Meja Bundar
    Konferensi Meja Bundar (KMB) berlangsung di Den Haag, Belanda, dari 23 Agustus hingga 2 November 1949 sebagai tindak lanjut Perjanjian Roem-Roijen. Hasilnya, pada 27 Desember 1949, Belanda secara resmi menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS). Penyerahan dilakukan di Belanda oleh Ratu Juliana kepada Moh. Hatta, dan di Jakarta oleh A.H.J. Lovink kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX, mengakhiri penjajahan Belanda secara formal.
  • Gerakan 30 September (G30S/PKI)

    Gerakan 30 September (G30S/PKI)
    Gerakan 30 September (G30S) adalah kudeta militer yang terjadi pada malam 30 September 1965. Kelompok ini menculik dan membunuh enam jenderal TNI Angkatan Darat. Tujuannya diduga untuk menggagalkan pemberontakan dari militer anti-komunis. Setelah peristiwa ini, militer di bawah pimpinan Soeharto mengambil alih kekuasaan, yang kemudian memicu pemberantasan PKI dan perubahan besar dalam politik Indonesia.
  • Orde Baru

    Orde Baru
    Orde Baru adalah periode pemerintahan Presiden Soeharto yang dimulai sejak 1966 setelah jatuhnya Orde Lama. Orde Baru fokus pada stabilitas politik, pembangunan ekonomi, dan penumpasan komunisme. Pemerintahannya ditandai dengan otoritarianisme, pengendalian media, dan pembatasan kebebasan politik. Meskipun berhasil meningkatkan pembangunan, Orde Baru juga mendapat kritik karena korupsi dan pelanggaran HAM hingga akhirnya berakhir pada 1998.
  • Kerusuhan mei 1998

    Kerusuhan mei 1998
    Kerusuhan 1998 terjadi saat krisis ekonomi dan politik melanda Indonesia. Banyak demonstrasi besar menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatan. Kerusuhan meluas dengan kekerasan, penjarahan, dan pembakaran, terutama di Jakarta. Peristiwa ini menyebabkan jatuhnya Soeharto setelah 32 tahun memerintah. Kerusuhan 1998 menandai berakhirnya Orde Baru dan membuka era reformasi di Indonesia dengan perubahan besar dalam politik dan demokrasi.
  • Soeharto mengundurkan diri

    Soeharto mengundurkan diri
    Pengunduran Soeharto terjadi pada 21 Mei 1998 setelah tekanan besar dari demonstrasi mahasiswa, krisis ekonomi, dan kerusuhan yang meluas. Setelah 32 tahun berkuasa sebagai presiden Orde Baru, Soeharto mengundurkan diri dan digantikan oleh Wakil Presiden B.J. Habibie. Pengunduran Soeharto menandai berakhirnya rezim otoriter dan membuka jalan bagi era Reformasi yang menekankan demokrasi dan transparansi.
  • Era reformasi. B.J Habibie

    Era reformasi. B.J Habibie
    Era Reformasi dimulai saat B.J. Habibie menjadi presiden menggantikan Soeharto pada Mei 1998. Habibie memimpin dengan fokus pada pemulihan ekonomi, reformasi politik, dan kebebasan pers. Ia mengesahkan undang-undang otonomi daerah, mempercepat demokratisasi, dan mengizinkan pembentukan partai politik baru. Masa pemerintahannya singkat, tapi berperan penting membuka jalan bagi Indonesia menuju sistem demokrasi yang lebih terbuka dan transparan.
  • Era Reformasi. Abdurrahman Wahid

    Era Reformasi. Abdurrahman Wahid
    Era Reformasi Gus Dur dimulai saat Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjabat Presiden Indonesia pada 1999-2001. Ia dikenal memperjuangkan demokrasi, hak asasi manusia, dan toleransi antarumat beragama. Gus Dur melonggarkan kontrol militer, menghapus dwifungsi ABRI, serta memberi kebebasan pers dan berorganisasi. Namun, pemerintahannya juga menghadapi banyak tantangan politik dan konflik, hingga akhirnya ia diberhentikan oleh MPR pada 2001.
  • Era Reformasi. Megawati Soekarnoputri

    Era Reformasi. Megawati Soekarnoputri
    Era Reformasi Megawati berlangsung dari 2001 hingga 2004 setelah Gus Dur diberhentikan. Megawati Soekarnoputri fokus mengembalikan stabilitas politik dan ekonomi Indonesia pasca krisis 1998. Pemerintahannya mendorong pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, dan penegakan hukum. Namun, era ini juga ditandai dengan tantangan korupsi dan konflik daerah. Megawati menjadi presiden perempuan pertama di Indonesia, memperkuat peran demokrasi pascareformasi.
  • Era Reformasi. Susilo Bambang Yudhoyono

    Era Reformasi. Susilo Bambang Yudhoyono
    Era Reformasi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berlangsung dari 2004 hingga 2014. SBY fokus pada stabilitas politik, pembangunan ekonomi, dan pemberantasan korupsi melalui pembentukan KPK. Pemerintahannya mendorong pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. SBY juga meningkatkan hubungan luar negeri dan peran Indonesia di dunia internasional. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, masa kepemimpinannya dianggap relatif stabil dan demokratis.
  • Era Reformasi. Joko Widodo

    Era Reformasi. Joko Widodo
    Era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dimulai sejak 2014 hingga sekarang. Fokus utamanya adalah pembangunan infrastruktur besar-besaran seperti jalan tol, pelabuhan, dan transportasi massal untuk mempercepat pemerataan ekonomi. Jokowi juga mendorong program kesehatan dan pendidikan, serta reformasi birokrasi dan pelayanan publik. Dalam bidang politik, Jokowi menekankan stabilitas dan demokrasi. Selain itu, dia aktif dalam kebijakan luar negeri dan pembangunan ekonomi berkelanjutan.
  • Era Reformasi. Prabowo subianto

    Era Reformasi. Prabowo subianto
    Prabowo SUbianto dipilih sebagai Presiden ke-8 Indonesia dalam pemilu pada tanggal 14 Febuari 2024 Dan dilantik pada 20 Oktober 2024. Pemerintahan Prabowo berfokus pada keberlanjutan program pembangunan di era Jokowi. Khususnya untuk BIDANG infrastruktur, ketahanan pangan, Dan pertahanan. Ia juga memperkenalkan Program makanan gratis bagia anak-anak sekolah agar mereka mendapatkan makanan yang bergizi.