Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

By Shxxz
  • Jepang mengalahkan Belanda dan Menggantikan Belanda sebagai Penjajah

    Jepang mengalahkan Belanda dan Menggantikan Belanda sebagai Penjajah
    Saat Jepang menguasai Indonesia, mereka disambut baik oleh rakyat Indonesia karena dianggap sebagai penyelamat dan membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda. Jepang secara resmi menggantikan Belanda di Indonesia pada tanggal 8 Maret 1942. Pada tanggal ini, Jenderal Hein ter Poorten dari pihak Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jenderal Hitoshi Imamura dari Jepang di Kalijati, Subang. Penyerahan ini menandai berakhirnya penjajahan Belanda di Indonesia dan dimulainya pendudukan Jepang.
  • Jepang semakin Terdesak dalam Perang Asia Pasifik

    Jepang semakin Terdesak dalam Perang Asia Pasifik
    14 September 1944, posisi Jepang dalam Perang Asia Pasifik semakin terdesak. Satu demi satu daerah jajahannya jatuh ke tangan Sekutu. Untuk menghadapi Sekutu, Jepang mencari dukungan kepada bangsa - bangsa yang didudukinya dengan memberikan janji kemerdekaan. Akhirnya, Jenderal Kuniaki Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia, tujuannya untuk menarik simpati Indonesia. Sebagai bukti, ia mengijinkan pengibaran bendera Indonesia di kantor- kantor dengan didampingi bendera Jepang.
  • Pembentukan BPUPKI

    Pembentukan BPUPKI
    Berkaitan dengan janji yang dikemukakan oleh pihak Jepang, diumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha - Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI pada tanggal 1 Maret 1945. BPUPKI diketuai oleh Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat. Menurut George McTurnan Kahin dalam buku "Major Governments of Asia", jumlah anggota BPUPKI yang berasal dari Indonesia, sebanyak 60 orang dan 7 orang Jepang yang tidak memiliki hak suara. 7 orang Jepang yang dimaksud dilantik pada tanggal 28 Mei 1945.
  • Period: to

    Sidang Pertama BPUPKI

    Sidang BPUPKI yang pertama membahas tentang rumusan dasar negara Indonesia merdeka. Acara dalam sidang ini adalah mendengarkan pidato dari tiga tokoh utama pergerakan nasional Indonesia yaitu Mr. Mohammad Yamin, Mr Soepomo dan Ir Soekarno. Akhir masa sidang pertama tersebut belum ditemukan kesepakatan rumusan dasar negara Republik Indonesia yang tepat. Di masa reses dibentuklah suatu panitia kecil yang beranggota 9 orang yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Panitia ini dinamakan ‘Panitia Sembilan’.
  • Period: to

    Sidang Kedua BPUPKI

    Sidang kedua BPUPKI yang berlangsung dari 10 hingga 17 Juli 1945 membahas rancangan Undang-Undang Dasar (UUD) untuk negara Indonesia merdeka. Dalam sidang ini, disepakati bahwa Indonesia akan berbentuk negara kesatuan dengan sistem pemerintahan republik. Pancasila sebagai dasar negara mulai dirumuskan, dan struktur pemerintahan terdiri dari presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Mahkamah Agung, dan Dewan Pertimbangan Agung. Sidang ini menjadi landasan penting bagi UUD 1945.
  • Period: to

    Kekalahan Jepang dalam Perang Asia Pasifik

    Posisi Jepang dalam perang Asia Pasifik semakin terdesak, satu - persatu wilayah jajahan Jepang jatuh ke tangan Sekutu hingga akhirnya peristiwa bom atom yang dijatuhkan ke hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan nagasaki 9 Agustus 1945 membuat Kaisar Hirohito pada tanggal 15 Agustus 1945 lewat radio nasional menyatakan Jepang kalah perang. Berita ini membuat muncul pemikiran bahwa Jepang tidak lagi menguasai Indonesia dan seharusnya Soekarno dan Hatta melaksanakan proklamasi.
  • Ketidaksepakatan Antara Golongan Tua dan Muda

    Ketidaksepakatan Antara Golongan Tua dan Muda
    Golongan pemuda mengadakan suatu perundingan di Pegangsaan Timur. Lalu diputuskan agar pelaksanaan kemerdekaan dilepaskan segala ikatan dengan janji kemerdekaan dari Jepang. Hasil keputusan disampaikan kepada Soekarno pada malam harinya, tapi ditolak oleh Soekarno karena merasa bertanggung jawab sebagai ketua PPKI. Para pemuda memiliki kesepakatan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hak rakyat, tak dapat digantungkan kepada kerajaan lain. Hal ini mendorong terjadinya peristiwa Rengasdengklok.
  • Mediasi dari Ahmad Soebarjo

    Mediasi dari Ahmad Soebarjo
    Ahmad soebarjo menjadi penengah antara kelompok pemuda dan Soekarno Hatta dan berhasil membuat kesepakatan untuk memutuskan memproklamasikan Indonesia pada 17 Agustus 1945 dengan kesepakatan proklamasi akan dilakukan di Jakarta. Pada malam itu juga, 16 Agustus 1945, pukul 20.00 WIB, Soekarno Hatta beserta rombongan berangkat dari Rengasdengklok menuju Jakarta. Mereka tiba di Jakarta pada pukul 23.00, dengan rencana untuk mencari penginapan untuk mengadakan rapat tapi tidak mendapatkannya.
  • Kejadian Rengasdengklok

    Kejadian Rengasdengklok
    Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua dan muda melalui mediasi Mr. Achmad Subardjo tentang kapan proklamasi dilaksanakan. Rumah yang dipakai adalah rumah seorang keturunan Chinese bernama Djiauw Sie Kiong karena terlihat lebih aman, akses menuju rumah tersebut harus melewati semak belukar dan persawahan yang tidak berada dalam pengawasan Jepang
  • Teks Proklamasi Disusun

    Kalimat pertama dari teks proklamasi merupakan saran Ahmad Subardjo sedangkan kalimat terakhir merupakan dari Hatta. Kalimat pertama berisi pernyataan kehendak Bangsa Indonesia untuk merdeka dan kalimat kedua berisi pernyataan mengenai pemindahan kekuasaan. Pada pukul 04.00 WIB, Soekarno membacakan hasil rumusan tersebut. Permasalahan muncul mengenai siapa yang harus menandatangani teks proklamasi. Chairul Saleh Sukarni mengajukan cukup oleh Soekarno dan Hatta saja atas nama bangsa Indonesia.
  • Meminjam Rumah Laksamada Maeda

    Akhirnya Ahmad Soebardjo menghubungi Laksamana Maeda dan ia menyetujui rumahnya dipakai sebagai tempat rapat. Tempat ini juga dianggap aman dari ancaman militer Jepang, karena Laksamana Maeda adalah Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut di daerah kekuasaan Angkatan Darat. Sebelum ke rumah Laksamana Maeda, rombongan soekarno menemui Jenderal Nishimura tentang rencana kemerdekaan tetapi rencana itu ditolak, kejadian inilah yang menguatkan Soekarno Hatta untuk memproklamasikan Indonesia.
  • Pembacaan Teks Proklamasi

    Pembacaan Teks Proklamasi
    Sukarni mengusulkan agar pembacaan proklamasi dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, rumah Soekarno. Pertemuan kemudian bubar setelah penentuan waktu upacara pembacaan proklamasi kemerdekaan yaitu tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB. Akhirnya tepat pukul 10.00 WIB, upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia dimulai. Setelah pidato dan pembacaan proklamasi selesai, dilakukan pengibaran bendera Merah Putih dan rakyat yang hadir serempak menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia.
  • Sidang Pertama PPKI

    Sidang Pertama PPKI
    Sidang pertama PPKI yang diadakan pada tanggal 18 Agustus 1945 membuat UUD 1945 disahkan. Piagam Jakarta dengan sedikit perubahan disahkan menjadi UUD, merevisi Piagam Jakarta. Salah satu kalimat dalam Piagam Jakarta yang berbunyi, "Ketuhanan dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-pemeluknya", diubah menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Soekarno dan Hatta diangkat sebagai presiden dan wakil presiden. Membentuk Komite Nasional karena belum ada DPR ataupun MPR pada awal kemerdekaan.
  • Sidang Kedua PPKI

    Sidang Kedua PPKI
    Sidang kedua PPKI yang diadakan pada tanggal 19 Agustus 1945, menghasilkan Indonesia dibagi menjadi 8 provinsi,yang masing-masing dipimpin oleh gubernur. Lalu, dibentuklah Komite Nasional Daerah untuk ditempatkan di tiap-tiap provinsi, tugas Komite Nasional Daerah adalah untuk membantu presiden. Lalu dibentuk departemen dan menteri (kabinet pertama), yang terbagi menjadi 12 bagian Departemen dan 4 non departemen. Selain itu, diangkat empat pejabat negara yang mengepalai beberapa lembaga negara
  • Sidang Ketiga PPKI

    Sidang Ketiga PPKI
    Hasil sidang ketiga PPKI yang diadakan pada tanggal 22 Agustus 1945 adalah dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dengan tujuan untuk pemilu di masa mendatang. Fungsi KNIP adalah sebagai pusat dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Lalu ada perencanaan pembentukan PNI. PNI dirancang untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang adil, makmur, dan berdaulat. Lalu dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) Untuk menjaga keamanan Indonesia. Lalu ada perjuangan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
  • Insiden Hotel Yamamoto

    Insiden Hotel Yamamoto
    Insiden Hotel Yamato adalah peristiwa penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, khususnya di Surabaya. Peristiwa ini terjadi pada 19 September 1945 di Hotel Yamato saat tentara Belanda mengibarkan bendera merah-putih-biru, yang memicu kemarahan rakyat Surabaya yang telah merdeka. Perobekan warna biru dari bendera Belanda menjadi bendera Merah-Putih oleh pemuda Surabaya menjadi simbol perlawanan. Insiden ini kemudian menjadi pemicu pertempuran 10 November di Surabaya.
  • Kemerdekaan Indonesia tidak Diakui

    Kemerdekaan Indonesia tidak Diakui
    Kemerdekaan Indonesia tidak diakui, banyak pihak asing yang tidak menyetujui dan tidak mengakui. Selain itu, keberadaan tentara penjajah yang tersisa membuat mereka ingin kembali berkuasa di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan ketika Sekutu mulai mengambil alih daerah kekuasaan Jepang pasca-berakhirnya Perang Dunia II. Belanda, yang beraliansi dengan Sekutu, berusaha untuk merebut kembali Indonesia. Pada 29 September 1945, Allied Forces Netherland East Indies (AFNEI) mendarat di Tanjung Priok.
  • Tujuan NICA datang ke Indonesia

    Tujuan NICA datang ke Indonesia
    Pasukan Sekutu datang dengan diboncengi Netherland Indies Civil Administration (NICA), yang dipimpin Van der Plass. Tujuan NICA adalah mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia, menduduki posisi kunci di Indonesia. Kedatangan tentara Sekutu setelah Indonesia memproklamirkan diri mulanya disambut baik oleh Indonesia. Namun, setelah tahu bahwa mereka diboncengi oleh NICA, yang secara terang-terangan ingin menegakkan kembali kekuasaannya di Nusantara, bangsa Indonesia mulai melakukan perlawanan.
  • Period: to

    Pertempuran Medan Area

    Pertempuran Medan Area adalah peristiwa penting dalam sejarah Indonesia karena kejadian ini merupakan perlawanan rakyat Medan terhadap Sekutu dan NICA (Nederlandsch Indische Civiele Administratie) yang berlangsung dari 13 Oktober 1945 hingga 15 Februari 1947. Pertempuran ini terjadi pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia dan berawal dari kedatangan pasukan Inggris di bawah pimpinan Jenderal T.E.D. Kelly dan NICA, yang berniat mengambil alih pemerintahan.
  • Period: to

    Pertempuran Lima Hari di Semarang

    Pertempuran Lima Hari di Semarang adalah bentrokan militer antara pasukan Indonesia, yang terdiri dari Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan pemuda, dengan sisa-sisa pasukan Jepang yang terjadi dari tanggal 15 hingga 19 Oktober 1945.
    Kematian dr. Kariadi memicu kemarahan penduduk Semarang, yang kemudian bangkit melawan pasukan Jepang. Pertempuran ini merupakan bagian dari perjuangan kemerdekaan Indonesia dan menjadi simbol perjuangan rakyat Semarang untuk mempertahankan kemerdekaan.
  • Period: to

    Pertempuran Ambarawa

    Pertempuran Ambarawa adalah sebuah pertempuran yang terjadi di Ambarawa antara 20 Oktober hingga 15 Desember 1945, yang merupakan bagian dari perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya melawan pasukan Sekutu yang ingin merebut kembali kekuasaan di Indonesia. Pertempuran berakhir dan Indonesia berhasil menguasai kembali Ambarawa dan Sekutu mundur ke Semarang. Pasukan Britania Raya di Ambarawa membakar sebuah desa sebagai pembalasan atas penahanan kaum nasionalis Indonesia.
  • Pertempuran 10 November di Surabaya

    Pertempuran 10 November di Surabaya
    Pertempuran 10 November di Surabaya adalah peristiwa bersejarah yang terjadi pada 10 November 1945, saat rakyat Surabaya melawan pasukan Sekutu yang dipimpin Inggris. Hal utama yang menjadi latar belakang pertempuran Surabaya adalah pengibaran bendera Belanda di Hotel Yamato pada tanggal 18 September 1945. Peristiwa ini menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan dan menjadi dasar peringatan Hari Pahlawan di Indonesia. Akhirnya, sekarang, tanggal 10 November dikenal sebagai hari pahlawan.
  • Bandung Lautan Api

    Bandung Lautan Api
    Bandung Lautan Api adalah peristiwa pembakaran sengaja yang dilakukan oleh rakyat Bandung pada 24 Maret 1946 untuk mencegah pasukan Sekutu dan Netherlands East Indies Civil Administration (NICA). Peristiwa ini terjadi karena ultimatum yang diberikan oleh Sekutu kepada masyarakat Bandung. Belanda menggunakan kota Bandung sebagai markas militer. Dalam waktu singkat, sekitar 200.000 penduduk Bandung membakar rumah dan bangunan mereka lalu meninggalkan kota menuju pegunungan di selatan Bandung.
  • Period: to

    Perundingan Linggajati

    Dari peristiwa pertempuran - pertempuran ini, dunia internasional mendorong untuk dilakukan perundingan. Perundingan LInggatjati berlangsung dari tanggal 10 November 1946 hingga tanggal 25 Maret 1947. Belanda mengakui wilayah Republik Indonesia yaitu Sumatra, Jawa dan Madura. Kesepakatan membentuk Negara Republik Indonesia Serikat dimana salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia. Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth Indonesia - Belanda dengan ratu Belanda sebagai ketuanya.
  • Puputan Margarana di Bali

    Puputan Margarana di Bali
    Puputan Margarana adalah sebuah peristiwa heroik dalam sejarah perlawanan di Bali terhadap Belanda, yang terjadi pada 20 November 1946 di desa Marga, Tabanan. Latar belakang pertempuran Puputan Margarana bermula dari isi Perjanjian Linggarjati yang menyebutkan kalau wilayah RI hanya meliputi Jawa, Sumatera, dan Madura. Pertempuran ini dipimpin oleh Kolonel I Gusti Ngurah Rai dan pasukan Ciung Wanara, yang berjuang habis-habisan melawan KNIL (Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger).
  • Period: to

    Agresi Militer I

    Perjanjian yang sudah disetujui di perundingan Linggatjati dilanggar, Belanda melakukan agresi militer 1 yaitu serangan untuk menguasai pulau jawa dan sumatera tgl 21 Juli 1947 sampai dengan tanggal 5 Agustus 1947. Tujuan utama dilakukannya Agresi Militer I adalah untuk merebut daerah - daerah perkebunan di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, terutama minyak. Belanda berhasil menerobos ke daerah - daerah yang dikuasai oleh Indonesia di Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
  • Period: to

    Perundingan Renville

    Setelah Agresi Militer I, dunia internasional mendesak untuk dilakukan perundingan Renville. Perundingan Renville dilakukan pada tanggal 8 Desember 1947 hingga 17 Januari 1948 di atas geladak kapal perang Amerika Serikat sebagai tempat netral USS Renville yang berlabuh di Jakarta. Keputusannya, Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta dan Sumatra sebagai
    bagian wilayah Republik Indonesia dan TNI harus ditarik mundur dari daerah - daerah pendudukan Belanda di Jawa Barat dan Jawa Timur.
  • Agresi Militer II

    Agresi Militer II
    Perundingan Renville juga diingkari. Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan Agresi Militer II. Belanda berhasil menduduki ibu kota RI, Yogyakarta. Soekarno dan Hatta ditangkap dan diasingkan ke pulau Bangka. Selama Agresi Militer II, Belanda mengira bahwa setelah ditangkapnya pemimpin - pemimpin RI, maka pemerintah RI sudah tidak ada, tetapi tanpa diduga sebelum Yogyakarta jatuh, Pemerintah RI telah membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatra Barat.
  • Serangan Umum

    Serangan Umum
    Serangan Umum, yang terjadi pada 1 Maret 1949, adalah peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, di mana pasukan TNI berhasil merebut kembali Kota Yogyakarta dari pendudukan Belanda selama enam jam. Serangan ini memiliki tujuan strategis untuk membuktikan eksistensi dan kekuatan TNI di tengah klaim Belanda bahwa RI tidak lagi ada. Selain itu, serangan ini juga bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan dengan Belanda di Dewan Keamanan PBB.