-
Didirikan di Belanda oleh para mahasiswa Yangs sedang belajar sisana. Di prakarsai oleh Sutan Kasajangan dan R. M Noto Soeroto -
Organisasi yang didirikan di Belanda
-
Paham Komunis pertama kali dibawa ke Indonesia oleh B.J F. M Snevliet -
Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat, PI mulai memikirkan masa depan Indonesia. -
-
Snevliet mendirikan Social Democrative Vereeniging di Semarang
-
Majalah diasuh oleh Moh. Hatta dengan tujuan untuk menyebarkan ide-ide antikolonial -
Indische Vereeniging mengadakan pertemuan dengan Budi Utomo dan Sarekat Islam di Belanda
-
ISDV berubah menjadi Perserikatan Komunis Hindia
-
H Agus Salim dan Abdul Muis memberikan disiplin kepartaian, Semaun memilih ISDV sehingga SI secara resmi terpecah -
Mengubah nama dari Indische Verenining ke Indonesische Vereeniging (Perhimpunan Indonesia)
-
Ketua Iwa Kusuma Sumantri, mulai menyebarkan ide Non-kooperasi Aray berjuang tanpa bekerjasama dengan Belanda. -
-
M. Nazir Datuk Pamuntjak menjadi ketua nama majalah Hindia Poetra berubah menjadi Indonesia Merdeka -
Bergabung tokoh-tokoh seperti Alimin dan Muso -
Soekiman Wirjosandjojo merubah secara resmi menjadi Perhimpunan Indonesia -
Disebut sebagai cikal bakal PNI yang didirikan Soekarno di Bandung -
Menjadi ketua terlama yang menjabat sejak 1926-1930 -
Melakukan pemberontakan di Jawa, pemogokan dan kegiatan radikal -
Sering disebut pemberontakan silungkang melibatkan kaum buruh tani -
Belanda menyatakan bahwa PKI sebagai organisasi terlarang, karena mengganggu stabilitas dan kepentingan Belanda.
-
-
PNI dituduh akan melakukan pemberontakan yang membuat pemerintah kolonial Belanda melakukan penggeledahan besar
-
Soekarno membacakan pembelaan, pembelaan ditolak dan dipenjara di Sukamiskin -
Demi keselamatan bersama PNI dibubarkan, terjadi pro kontra antara pendukung pembubaran dengan penolak pembubaran.
-
-
Organisasi pecahan dari PNI
-
Didirikan oleh Sartono, golongan yang setuju pembubaran PNI -
Berdiri karena tidak puas terhadap sebagian anggota PNI Lama. Tokoh nya Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir -
Setelah bebas Bung Karno lebih memilih Partindo sebagai basis perjuangannya
-
"Sifat perkumpulan kita pendidikan, karena maksud kita mendidik diri kita.” Melalui manifesto ini Hatta menandaskan pentingnya gerakan pendidikan -
Soekarno menyampaikan tentang konsep Marhaenisme
-
Hingga tahun 1938 Soekarno dibuang ke Ende karena sikapnya yang tidak kooperatif
-
PNI baru mengalami tindakan responsif dari pemerintah Banda. Sehingga Hatta dan Syahrir dibuang ke Boven Digul (Papua)
-
Belanda memperketat pengawasan serta mengarahkan polisi dan rapat-rapat, mengeluarkan pagi pegawai negeri mengikuti Partindo.
-
Kedua tokoh di pindah ke Banda dan ke Sukabumi