-
Soekarno-Hatta berhasil mengumandangkan proklamasi
-
Pertempuran di Medan antara NICA dan tentara Belanda melawan orang Indonesia. Pemicunya adalah seorang tentara NICA menginjak lencana merah-putih dan membuat marah pemuda-pemuda Indonesia
-
Pada saat itu, Dr. H. J Van Mook menyampaikan bahwa Indonesia akan dijadikan negara commonwealth dan masalah dalam negeri diurus Indonesia sementara urusan luar negeri diurus Belanda
-
Usulan balasan dari pernyataan Belanda pada 10 Februari lalu yang menyatakan: RI harus diakui Belanda, Federasi Indonesia-Belanda akan dilaksanakan pada masa tertentu, tentara Belanda ditarik dari Indonesia, dan selama perundingan, semua aksi militer harus dihentikan
-
Delegasi Indonesia: Mr. Soewandi, Dr. Soedarsono, dam Mr. Abdoel Karim. Delegasi Belanda: Dr. Van Mook, Prof. Van Arbeck, Dr. Van Royen, Prof. Longemann, Sultan Hamiday, dan Soejo Satoso.
Dalam perundingan ini dibicarakan tentang tuntutan pengakuan dari Belanda atas kekuasaan de facto RI yang terdiri atas Jawa, Madura, dan Sumatra. Tetapi Belanda hanya mengakui Jawa dan Madura yang menjadi kekuasaan RI -
Wakil Indonesia: Sutan Syahrir sebagai ketua.
Wakil Belanda: Schermerhorn sebagai ketua.
Dan Lord Killearn dari Inggris sebagai penengah.
inti dari Linggarjati adalah untuk merundingkan Belanda mengakui secara de facto wilayah RI meliputi Sumatra, Jawa, dan Madura, RI dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk RIS, Ris dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu Yuliana sebagai ketua. -
Diawali dengan pernyataan Van Mook yang menyatakan Belanda tidak mau melakukan perundingan dengan Indonesia lagi. Pada hari itu juga saat pukul 23:00 pasukan Belanda menyerbu kantor-kantor dan gedung-gedung RI
-
Belanda menugaskan pasukannya untuk menyerang Karawang, Cikampek, Bogor, Cibadak, Sukabumi, Subang, dan Pamanukan di Jabar. Di Sumatra Belanda menyerang Binjai, Medan, serta daerah lainnya yang juga sumber SDA
-
Dilaksanakan atas perintah PBB dengan KTN (Australia, Belgia, dan Amerika) sebagai penengah. Indonesia diwakili Amir Syarifuddin dan Belanda diwakili R. Abdulkadir Wijoyoatmojo. atujuan dari perundingan ini adalah untuk membicarakan pemberhentian tembak-menembak, daerah dibelakang garis Van Mook harus dikosongkan dari tentara RI, dan Belanda memiliki kebebasan membentuk negara-negara federal di daerah yang didudukinya melalui jajak pendapat terlebih dahulu
-
Beel berpidato bahwa Belanda tidak terikat perjanjian Renville lagi dan keesokan harinya menyerang Yogyakarta
-
Amir Syarifuddin menurunkan jabatannya karena perjanjian Renville menjadi sangat tidak menguntungkan Indonesia dan digantikan Mohammad Hatta
-
Serangan yang dipimpin LetKol Soeharto berhasil menguasai Yogyakarta selama 6 jam. Serangan dimulai dari kurang lebih jam 06:00
-
Berkat perundingan Roem-Roijen
-
bertujuan untuk mempersiapkan diri dalam Konferensi Meja Bundar. Dipimpin Moh. Hatta di Yogyakarta
-
Melanjutkan KII 1. Dipimpin Sultan Hamid II yang menjabat ketua BFO. diselenggarakan di Jakarta.
-
Di selenggarakan di Den Haag. RI di ketuai Mohammad Hatta, BFO diketuai Sultan Hamid II, Belanda diketuai J. H. Van Maareseven, dan UNCI/KTN diketuai Merle Cochran.
Pada 2 November 1949 terjadilah keputusan Belanda mengakui kedaulatan RIS, konstitusi RIS dipermaklumkan Belanda, masalah Irian Barat akan diselesaikan dalam satu tahun sesudah pengakuan, dan pendirian Uni Indonesia-Belanda, pengembalian hak milik Belanda -
Untuk membahas hasil KMB
-
Dengan calon tunggal Ir. Soekarno yang nanti terpilih
-
Ratu Yuliana menandatangani piagam pengakuan kedaulatan RIS di Amsterdam