Sejarah Indonesia

  • Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

    Negara Indonesia telah secara resmi mendeklerasikan kemerdekaanya pada tanggal 17 Agustus tahun 1945 yang dibacakan oleh Soekarno di Yogyakarta dan dicatat dalam sejarah.
  • Period: to

    Sejarah Indonesia

  • Perundingan diplomasi

    Perundingan pertama antar Belanda dan Indonesia dilaksanakan agar dapat menghindari konflik-konflik yang dapat terjadi. Gagasan yang memulai perundingan ini jatuh pada tangan Panglima AFNEI. Perundingan yang berlangsung pada tanggal 10 Februari 1946 dimana meski Indonesia telah merdeka, Belanda tetap bersikeras untu kembali. Belanda menyatakan pidato Ratu Belanda dan memaksa agar Indonesia menjadi negara commonwealth.
  • Perundingan Linggajati

    Perundingan yang terjadi pada tanggal 10 November 1946 bertempat di Linggajati. Diharapkan melalui perjanjian ini bahwa Belanda dan Indonesia dapat menemukan suatu persetujuan yang dapat menguntungkan bagi kedua pihak secara pembagian wilayah. Namun, terjadi kesalahan penafsiran diantara kedua pihak.
  • Agresi Militer Dimulai

    Akibat adanya perbedaan opini atas hasil dari perundingan Linggajati, Belanda memutuskan untuk melakukan Agresi Militer I yang dimulai di Jawa Barat. Pernyataan Van Mook lah yang memicu terjadinya Agresi militer I. Tepat pukul 23.00, 20 Juli 1947, Belanda mulai menyerang bagian-bagian Indonesia untuk menyatakan keberadaanya sebagai penjajah di Indonesia. Akibat penyerangan yang tiba-tiba, pasukan Republik menjalankan taktik gerilya atau Wehrkreise.
  • Diadakan Genjatan Senjata

    Tanggapan-tanggapan negara lain terhdapat terjadinya konflik antar Belanda dan Indonesia sangat keras. Wakil-wakil India dan Australia memutuskan untuk mengadakan perundingan dengan dewan PBB atas cara mengatasi konflik tersebut. Pada akhirnya, PBB memutuskan untuk memerintahkan kedua belah pihak untuk memberhentikan tembak menembak. pada tanggal 4 Agustus 1947, genjatan senjata pun dilaksanakan.
  • Perundingan Renville

    Dewan PBB dan KTN memutuskan untuk mengadakan suatu perundingan untuk Belanda dan Indonesia pada tanggal 8 Desember 1947 di atas kapal pengangkut pasukan yang dimiliki oleh pihak Amerika. Persetujuan akhir dari perundingan Renville ini mengakibatkan kerugian bagi negara Indonesia karena banyaknya keleluasan bagi Belanda
  • Agresi Militer II

    Pada tanggal 18 Desember 1948, pidato Beel dilaksanakan oleh pihak Belanda untuk menyatakan pada publik bahwa mereka tidak lagi terikat dengan hasil perundingan Renville dengan alasan suatu tuduhan pada Indonesia bahwa Indonesia telah melanggar peraturan perundingan Renville. Maka dari itu, Agresi Militer II yang bertempat di Yogyakarta terjadi, selama proses ini, pemimpin bangsa pun ditangkap sebagai tawanan belanda.
  • PBB Mengadakan Sidang

    Dengan terjadinya Agresi Militer II, dunia tidak menyetujui tindakan Belanda tersebut, dan Indonesia mendapatkan bantuan dukungan pada perundingan diplomatisnya. Dunia international memutuskan untuk memaksa PBB agar dapat memberhentikan hal tersebut karena dapat mengancam perdamain dunia, dan membebaskan tawanan Indonesia. KTN pun kemudian diubah menjadi United Nations Commision for Indonesia (UNCI)
  • Serangan Umum

    Untuk mempertahankan keberadaanYogyakarta meski telah dijajah oleh Belanda, TNI memutuskan untuk melakukan suatu serangan yang sekarang dikenal sebagai serangan umum. Faktor lain yang mengakibatkan serangan ini adalah pemikiran Belanda yang menyatakan bahwa TNI telah musnah. TNI yang melaksanakan tugasnyapun berhasil menguasai Yogyakarta selama 6 jam, namun Belanda segera menyerang kembali
  • Perundingan Roem-Royen

    Salah satu keputusan yang diambil oleh dewan PBB, perundingan antar Belanda dan Indonesia harus lagi dilaksanakan agar dapat memecahkan permasalahaan. Maka dari itu, pada tanggal 14 April 1949 di hotel Des Indes Jakarta, Perundingan ini merupakan resolusi dewan PBB. Pada akhirnya, pada tanggal 7 Mei 1949, persetujuan telah terbentuk yakni Roem-Royen Statements.
  • Pembebasan Tawanan

    Pembebasan tawanan yang dilakukan pada tanggal 6 Juli 1949 dilakukan akibat penindak lanjutan perundingan Roem-Royen yang telah memberikan kebebasan kembali bagi Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta. Mereka segera dikirim kembali ke Yogyakarta.
  • Konferensi Inter-Indonesia

    Konferensi Inter-Indonesia (KII) dilaksanakan oleh pihak Indonesia untuk mengungkit dan membicarakan apa saja yang akan dibahas pada konferensi Meja Bundar pada akhirnya. Konferensi berlangsung 2 kali, yang pertama bertempat di Yogyakarta atas pimpinan Mohammad Hatta, sedangkan yang kedua dilaksanakan oleh Sultan Hamid II.
  • Konferensi Meja Bundar

    Dalam perjuangan Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya, peristiwa konferensi Meja Bundar merupakan titik terpenting. Konferensi Meja Bundar, diselenggarakan di Den Haag, Belanda. dengan terjadinya peristiwa ini, Indonesia dapat memperoleh perjanjian-perjanjian yang menguntngkan dan memberhentikan pengusikan Belanda
  • Kedaulatan Indonesia

    Denga berlangsungnya konferensi Meja Bundar, hasil dari perundingan tersbut diajukan ke KNIP untuk diresmikan. secara otomatis, pemilihan pemimpin negara Indonesia pun diselenggarakan dan Ir. Soekarno terpilih kembali. Sejak hasil perundingan disetujui oleh KNIP, Indonesia memperoleh kedaulatan sebagai negara dari luar negeri termasuk Belanda