Sejarah dan perkembangan budaya betawi

  • Period: to

    Awal mula dari budaya betawi

    Setelah VOC menguasai Jayakarta dan menamakannya Batavia, terbentuk masyarakat majemuk dari Jawa, Sunda, Melayu, Arab, Cina, India, Eropa, dan Nusantara lainnya. Dari percampuran ini lahirlah identitas awal orang Betawi.
  • Period: to

    Pengaruh bangsa luar dan pembentukan budaya

    -Budaya Tionghoa, Arab, dan Belanda semakin memberi pengaruh. -Muncul kesenian Gambang Kromong sebagai perpaduan musik Tionghoa dan Betawi. -Bahasa Betawi mulai dipakai sehari-hari sebagai hasil campuran berbagai bahasa.
  • Period: to

    Perkembangan seni dan tradisi

    -Seni pertunjukan Betawi berkembang pesat: lenong, tanjidor, dan ondel-ondel mulai dikenal luas. -Tradisi pernikahan Betawi terbentuk dengan pengaruh Melayu, Arab, dan Jawa. -Kuliner khas seperti kerak telor, soto Betawi, dan laksa Betawi mulai populer
  • Period: to

    Penguatan identitas Betawi

    -Identitas Betawi makin jelas sebagai kelompok etnis tersendiri. -Ondel-ondel menjadi simbol pelindung kampung. -Seni Betawi tampil dalam film, teater, dan musik keroncong. -Tahun 1923 berdiri organisasi Kaum Betawi yang memperjuangkan hak masyarakat Betawi.
  • Period: to

    Pengakuan dan pelestarian budaya

    -Setelah kemerdekaan, budaya Betawi semakin diakui sebagai bagian dari identitas nasional. -Tahun 1970-an, lenong makin populer lewat televisi. -Tahun 1976, Taman Mini Indonesia Indah menghadirkan rumah adat Betawi. -Tahun 1980-an, banyak paguyuban budaya Betawi berdiri.
  • Pelestarian dan pengembangan modern

    -Tahun 2000, 22 Juni ditetapkan sebagai Hari Ulang Tahun Jakarta yang dirayakan dengan Festival Betawi. -Setu Babakan dijadikan pusat budaya Betawi. -Bahasa Betawi dimasukkan ke kurikulum muatan lokal. -Festival seperti Lebaran Betawi dan Festival Ondel-Ondel rutin digelar. Kuliner khas Betawi semakin diangkat sebagai identitas kuliner Jakarta