-
masuknya jepang
Pada 8 Maret 1942, Jepang disambut baik saat menguasai Indonesia karena dianggap membebaskan dari Belanda. Setelah Belanda menyerah di Kalijati, Jepang berkuasa. Namun, saat terdesak pada akhir 1944, Jepang menjanjikan kemerdekaan Indonesia dan mengizinkan pengibaran bendera merah putih untuk menarik dukungan rakyat. -
pembentukan BPUPKI
Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang diketuai oleh Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat dan diresmikan pada 29 April 1945. BPUPKI terdiri dari 60 anggota Indonesia dan 7 anggota Jepang tanpa hak suara. Mereka dilantik pada 28 Mei 1945. BPUPKI mengadakan dua sidang, yaitu pada 29 Mei–1 Juni 1945 dan 10–17 Juli 1945. -
sidang pertama BPUPKI
29 Mei 1945 - 1 Juni 1945
Sidang BPUPKI yang pertama membahas tentang rumusan dasar negara Indonesia merdeka. Untuk mendapatkan rumusan dasar negara yang benar- benar tepat, maka acara dalam sidang ini adalah mendengarkan pidato dari tiga tokoh utama pergerakan nasional Indonesia, yaitu Mr. Mohammad Yamin, Mr Soepomo, dan Ir Soekarno. -
sidang kedua BPUPKI
10 - 17 Juli 1945
Sidang kedua BPUPKI membahas rancangan UUD dan bentuk negara, di mana mayoritas setuju dengan bentuk republik. BPUPKI membentuk Panitia Perancang UUD yang diketuai Soekarno untuk mempercepat proses. Mereka sepakat menjadikan Piagam Jakarta sebagai inti Pembukaan UUD dan merumuskan batang tubuh UUD. Pada 14 Juli 1945, hasilnya dilaporkan, dan BPUPKI menerima naskah UUD pada 16 Juli 1945. -
peristiwa rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok terjadi pada 16 Agustus 1945, saat para pemuda seperti Sukarni dan Wikana menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, Karawang. Tujuannya untuk mendesak agar kemerdekaan Indonesia segera diproklamasikan, tanpa menunggu keputusan Jepang atau PPKI.
Soekarno dan Hatta akhirnya setuju setelah negosiasi dengan Ahmad Subardjo, dan kembali ke Jakarta sore harinya. Hasilnya, teks proklamasi dirumuskan malam itu, dan kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 -
kemerdekaan Indonesia
17 Agustus 1945
Tempat Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta
Dibacakan oleh Ir. Soekarno, didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta
Isi Proklamasi menyatakan bahwa bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya dari penjajahan asing.
Teks Proklamasi ditulis oleh Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebardjo, Diketik oleh Sayuti Melik -
sidang PPKI pertama
Pada 18 Agustus 1945. Hasil nya adalah Mengesahkan UUD 1945 Berdasarkan Piagam Jakarta dengan revisi pada sila pertama: Dari "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk pemeluknya" Menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa" Mengangkat Presiden dan Wakil Presiden Soekarno, Moh. Hatta Diusulkan oleh Otto Iskandardinata dan disetujui secara aklamasi. Pengangkatan diiringi lagu Indonesia Raya.Membentuk Komite Nasional Pusat Sebagai pengganti DPR/MPR sementara untuk membantu Presiden. -
sidang PPKI kedua
19 Agustus 1945
Membentuk 12 Kementerian
Pemerintahan Indonesia mulai disusun secara resmi dengan 12 kementerian awal.
Membentuk Pemerintahan Daerah
Indonesia dibagi menjadi 8 provinsi:
Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara), Kalimantan, Sulawesi, Maluku
Setiap provinsi dipimpin oleh gubernur.
Membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) meskipun pembentukan resmi TKR baru dilakukan kemudian, sidang ini menyinggung perlunya kekuatan pertahanan. -
sidang PPKI ketiga
22 Agustus 1945
Membentuk Partai Politik Nasional
Untuk menampung aspirasi rakyat.
PNI sempat direncanakan jadi partai tunggal, tapi batal karena muncul partai-partai lain.
Membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
Cikal bakal TNI, untuk menjaga keamanan negara.
Membentuk Komite Nasional Daerah
Sebagai DPRD sementara di daerah, karena DPRD belum terbentuk. -
Insiden Hotel Yamato
19 September 1945
Tentara Sekutu (AFNEI) yang dipimpin oleh Letjen Sir Philip Christison menginap di Hotel Yamato.
Tentara Jepang yang masih berada di Surabaya menyerang pasukan Sekutu, menciptakan ketegangan antara pasukan Jepang dan Sekutu.
Insiden ini menandai awal pertempuran fisik antara tentara Jepang dan pasukan Sekutu di Indonesia pasca-perang dunia II, yang memicu konflik lebih besar di Surabaya. -
masuknya AFNEI
29 September 1945
AFNEI yang dipimpin Letjen Sir Philip Christison mendarat di Tanjung Priok. Mereka datang bersama NICA (dipimpin Van der Plass).
Tujuan AFNEI:
Menerima penyerahan kekuasaan dari Jepang
Melucuti dan memulangkan tentara Jepang
Membebaskan tawanan Sekutu
Tujuan NICA (Belanda):
Mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia
Menguasai posisi penting sesuai perjanjian Van Mook–MacArthur -
pertempuran lima hari di Semarang
14 October 1945
Pertempuran ini melibatkan tentara Jepang yang masih berada di Semarang dan pahlawan Indonesia yang berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan. Peristiwa ini dimulai ketika pemuda Indonesia berusaha merebut senjata Jepang dan memproklamasikan kemerdekaan. Pasukan Sekutu datang untuk melucuti tentara Jepang, yang menyebabkan pertempuran sengit antara pasukan Jepang, Indonesia, dan Sekutu. Pertempuran ini berlangsung selama lima hari dan berakhir dengan kemenangan pahlawan Indonesia -
Pertempuran Ambarawa
26 October 1945
Dimulai saat pasukan Sekutu dan NICA membebaskan tawanan Belanda dan mempersenjatai mereka.
Rakyat dan tentara Indonesia menolak kehadiran Sekutu, memicu pertempuran.
Dipimpin oleh Kolonel Soedirman, TKR (Tentara Keamanan Rakyat) berhasil memukul mundur pasukan Sekutu. -
pertempuran 10 November
10 November 1945
Dimulai setelah Sekutu, yang dipimpin oleh Jenderal Mallaby, berusaha melucuti senjata Jepang dan menguasai Surabaya.
Pemuda Indonesia dan tentara Indonesia menolak perintah tersebut, memicu pertempuran sengit.
Pertempuran berlangsung selama beberapa hari, dengan korban jiwa yang besar di kedua belah pihak.
10 November menjadi hari perjuangan pahlawan Indonesia, yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan. -
Bandung Lautan Api
24 Maret 1946
Rakyat dan pejuang Indonesia membakar kota Bandung selatan agar tidak jatuh ke tangan Sekutu dan NICA.
Aksi ini dilakukan setelah mendapat ultimatum untuk mengosongkan kota.
Dibakar secara terencana oleh pejuang, menjadikan kota Bandung seperti lautan api.
Simbol perlawanan dan semangat perjuangan rakyat Indonesia. -
Puputan Margarana di Bali
Dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai, pasukan Ciung Wanara melawan NICA (Belanda) yang ingin menguasai Bali.
"Puputan" berarti perang habis-habisan sampai titik darah penghabisan.
Seluruh pasukan gugur dalam pertempuran, termasuk Ngurah Rai.
Menjadi simbol patriotisme dan pengorbanan rakyat Bali demi kemerdekaan. -
Pertempuran Medan Area
terjadi pada 13 Oktober 1945 – 15 Februari1947 di Medan, Sumatera Utara.
Dipicu oleh kedatangan Sekutu dan NICA yang ingin menguasai Medan.
Rakyat dan pejuang Indonesia menolak, lalu terjadi bentrokan.
Pertempuran berlangsung sengit dan meluas ke sekitar Medan.
Simbol perlawanan rakyat Sumatera Utara mempertahankan kemerdekaan. -
perundingan linggarjati
Perundingan Linggajati berlangsung pada 10–13 November 1946 dan ditandatangani secara resmi pada 25 Maret 1947 di Linggajati, Jawa Barat.
Antara Indonesia dan Belanda, dimediasi oleh Inggris.
Hasil utama,
Belanda mengakui secara de facto wilayah RI: Jawa, Sumatera, dan Madura.
RI dan Belanda akan bekerja sama membentuk Republik Indonesia Serikat (RIS).
RIS akan menjadi bagian dari Uni Belanda-Indonesia di bawah Ratu Belanda. -
perundingan renville (8 Desember 1947 - 17 Januari 1948)
Perundingan Renville berlangsung di atas kapal USS Renville milik AS, di Teluk Jakarta, dan ditandatangani pada 17 Januari 1948.
Antara Indonesia dan Belanda, dimediasi oleh Komisi Jasa Baik (AS, Australia, Belgia).
Hasil utama
Belanda hanya mengakui wilayah RI yang dikuasai setelah Agresi Militer I.
RI harus menarik pasukan dari wilayah-wilayah yang diduduki Belanda.
Membuka jalan pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS). -
Serangan Umum
Dilancarkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dipimpin Letkol Soeharto.
Tujuannya menunjukkan bahwa Indonesia masih ada dan berdaulat, meski Belanda mengklaim telah menguasai wilayah RI.
TNI berhasil menguasai Yogyakarta selama 6 jam.
Serangan ini menggugah opini internasional dan memperkuat posisi Indonesia di meja perundingan. -
Perjanjian Roem-Roijen
Perjanjian Roem-Roijen dimulai pada tanggal 17 April 1949. Perjanjian antara Indonesia (Roem) dan Belanda (Roijen), difasilitasi oleh Komisi PBB.
Hasil utama
Belanda setuju mengembalikan Yogyakarta kepada Republik Indonesia.
TNI menghentikan perang gerilya.
Membuka jalan untuk Konferensi Meja Bundar (KMB). -
konferensi meja bundar
Konferensi Meja Bundar (KMB) berlangsung di Den Haag, Belanda pada 23 Agustus – 2 November 1949.
Diikuti oleh Indonesia, Belanda, dan BFO (negara federal bentukan Belanda).
Hasil utama
Belanda mengakui kedaulatan Indonesia kepada Republik Indonesia Serikat (RIS).
Penyerahan kedaulatan dilakukan pada 27 Desember 1949.
Masalah Irian Barat ditunda untuk dibahas kemudian. -
Ir. Soekarno - Presiden Pertama
Ir. Soekarno ( Sukarno; 6 Juni 1901 – 21 Juni 1970), biasa dipanggil dengan sebutan Bung Karno adalah seorang negarawan, orator, dan Presiden Indonesia pertama yang menjabat sejak tahun 1945 sampai 1967. Ia menjabat sebagai presiden setelah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia bersama wakilnya, Mohammad Hatta. Selain dikenal sebagai Bapak Proklamator, Soekarno dikenal juga sebagai pencetus Pancasila, dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. -
Soeharto - Presiden Kedua
Soeharto (8 Juni 1921 – 27 Januari 2008) adalah seorang perwira militer dan politikus yang menjabat sebagai Presiden Indonesia kedua. Pemerintahannya selama 31 tahun dan 70 hari membuatnya menjadi presiden dengan masa jabatan terlama dalam sejarah Indonesia. 12 Maret 1967 – 21 Mei 1998 -
Bacharuddin Jusuf Habibie - Presiden Ketiga
Bacharuddin Jusuf Habibie adalah Presiden Indonesia ketiga yang menjabat sejak tahun 1998 sampai 1999, menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia ketujuh. Sebelum memasuki dunia politik, Habibie dikenal luas sebagai seorang profesor dan ilmuwan dalam teknologi aviasi internasional dan satu-satunya presiden Indonesia hingga saat ini yang berlatarbelakang teknokrat. -
Abdurrahman Wahid - Presiden Keempat
Abdurrahman Wahid (dilahirkan dengan nama Abdurrahman ad-Dakhil, 7 September 1940 – 30 Desember 2009), lebih dikenal dengan nama Gus Dur adalah politikus Indonesia dan pemimpin agama Islam yang menjabat sebagai presiden Indonesia keempat sejak tahun 1999 hingga 2001. Selain sebagai pemimpin organisasi Nahdlatul Ulama, ia juga merupakan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia adalah putra Menteri Agama Wahid Hasyim, dan cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama, Hasyim Asy'ari. -
Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri - Presiden Kelima
Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri (lahir 23 Januari 1947) adalah Presiden Indonesia kelima yang menjabat dari tahun 2001 sampai 2004, menggantikan Abdurrahman Wahid yang dicopot dari jabatannya. Ia merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan satu-satunya hingga saat ini. Ia mencalonkan diri kembali dalam Pemilu Presiden 2004, tetapi dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia mencalonkan diri kembali dalam Pemilu Presiden 2009, tetapi dikalahkan SBY untuk kedua kalinya. -
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) - Presiden Keenam
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), lahir 9 September 1949, adalah Presiden ke-6 Indonesia yang menjabat dari 2004 hingga 2014. Ia merupakan presiden pertama di era Reformasi yang terpilih melalui pemilu langsung. Pada periode pertama, ia berpasangan dengan Jusuf Kalla, dan pada periode kedua dengan Boediono. SBY juga menjadi presiden pertama di era Reformasi yang menyelesaikan dua masa jabatan secara penuh. -
Prabowo Subianto Djojohadikusumo - Presiden Kedelapan
Prabowo Subianto Joyohadikusumo lahir 17 Oktober 1951) adalah politikus, pengusaha dan purnawirawan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang menjabat sebagai Presiden Indonesia sejak 20 Oktober 2024 untuk masa periode 2024—2029. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan ke-26 di bawah kepemimpinan presiden Joko Widodo dari tahun 2019 hingga 2024. -
Joko Widodo - Presiden Ketujuh
Joko Widodo ( lahir 21 Juni 1961), lebih dikenal sebagai Jokowi adalah politikus dan pengusaha Indonesia yang menjabat sebagai Presiden Indonesia ketujuh dari tahun 2014 sampai 2024. Sebelumnya ia adalah anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), ia adalah presiden Indonesia pertama yang bukan berasal dari elit politik atau militer. Ia juga menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dari tahun 2012 hingga 2014 dan Walikota Kota Surakarta dari tahun 2005 hingga 2012.