-
Jepang menggantikan Belanda
Pada tanggal ini, Jenderal Hein ter Poorten dari pihak Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jenderal Hitoshi Imamura dari Jepang di Kalijati, Subang. Penyerahan ini menandai berakhirnya penjajahan Belanda di Indonesia dan dimulainya pendudukan Jepang. -
Perjanjian kemerdekaan
pada akhir tahun 1944, Jepang mulai terdesak perang Asia Pasifik sehingga Perdana Menteri Jenderal Kuniaki Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia tersebut. Janji ini dikemukakan di depan Parlemen Jepang, dengan tujuan untuk menarik simpati Indonesia. Sebagai pembuktiannya, ia mengijinkan pengibaran bendera merah putih di kantor- kantor, tetapi harus berdampingan dengan bendera Jepang. -
Pembentukan BPUPKI
diumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). BPUPKI diketuai Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat.dan diresmikan pendiriannya pada tanggal 29 April 1945. Menurut George McTurnan Kahin dalam bukunya Major Governments of Asia, jumlah anggota BPUPKI yang berasal dari Indonesia sebanyak 60 orang dan tujuh orang Jepang yang tidak memiliki hak suara. -
Sidang pertama BPUPKI
Sidang BPUPKI yang pertama membahas tentang rumusan dasar negara Indonesia merdeka. Untuk mendapatkan rumusan dasar negara yang benar- benar tepat, maka acara dalam sidang ini adalah mendengarkan pidato dari tiga tokoh utama pergerakan nasional Indonesia, yaitu Mr. Mohammad Yamin, Mr Soepomo, dan Ir Soekarno. -
Munculnya Pancasila
Gagasan mengenai rumusan lima sila dasar negara Republik Indonesia yang dikemukakan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 dikenal dengan istilah Pancasila. Peristiwa ini dikenang dengan ditetapkannya tanggal 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila.
1. Kebangsaan Indonesia;
2. Internasionalisme atau Peri kemanusiaan;
3. Mufakat atau Demokrasi;
4. Kesejahteraan Sosial;
5. Ke-Tuhanan Yang Maha Esa. -
Panitia Sembilan
Tp Sampai akhir masa sidang pertama itu, belum ditemukan kesepakatan rumusan dasar negara Republik Indonesia yang benar-benar tepat. Oleh karena itu,di masa reses (istirahat sidang) dibentuklah suatu panitia kecil yang beranggota Sembilan orang yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Panitia ini dinamakan ‘Panitia Sembilan’. Tugasnya adalah mengolah usulan dari anggota BPUPKI mengenai dasar negara Republik Indonesia. -
Sidang kedua BPUPKI
Sidang kedua membahas tentang rancangan Undang-Undang Dasar (UUD) dan bentuk negara. Mengenai bentuk negara, mayoritas
peserta sidang setuju dengan bentuk republik.
sidang ini dilaksankan dari 10-17 Juli 1945. -
Panitia perancang UUD
Selanjutnya BPUPKI membentuk panitia kecil yang beranggotakan 19 orang untuk mempercepat kerja sidang. Panitia ini bernama Panitia Perancang UUD yang diketuai Ir. Soekarno. Pada tanggal 14 Juli 1945 Panitia Perancang UUD yang diketuai Soekarno melaporkan hasil kerja panitia yaitu:
• Pernyataan Indonesia Merdeka.
• Pembukaan Undang-Undang Dasar.
• Batang Tubuh UUD. -
Naskah UUD
Pada tanggal 16 Juli 1945, BPUPKI menerima dengan bulat naskah Undang-Undang Dasar yang dibentuk Panitia Perancang UUD -
peristiwa bom atom
Peristiwa bom atom yang dijatuhkan ke hiroshima (6/8/45) dan nagasaki (9/8/45) membuat Kaisar Hirohito pada tanggal 15/8/45 lewat radio nasional menyatakan jepang kalah perang. Dan berita ini di dengar oleh sutan syahrir yang kemudian muncul pemikiran kalau begitu jepang tidak lagi menguasai Indonesia dan seharusnya Soekarno dan Hatta melaksanakan proklamasi. -
peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta melalui mediasi Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan. -
persiapan kemerdekaan
Pada malam itu juga, 16 Agustus 1945, pukul 20.00 WIB, Soekarno-Hatta beserta rombongan berangkat dari Rengasdengklok menuju Jakarta. Mereka tiba di Jakarta pada pukul 23.00, rencananya mencari penginapan untuk mengadakan rapat tapi tidak dapat akhirnya ahmad soebardjo menghubungi Laksamana Maeda dan laksamana maeda menyetujui rumahnya dipakai sebagai tempat rapat. -
Kemerdekaan Indonesia
Tepat pukul 10.00 WIB, upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia dimulai. Setelah pidato dan pembacaan proklamasi selesai, kemudian dilakukan pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief Hendraningrat dan S.Suhud. Rakyat yang hadir serempak menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia
Raya. Upacara proklamasi ditutup oleh sambutan Wali Kota Jakarta, Suwiryo. -
Orde lama
Masa pemerintahan Soekarno (1945–1967) ditandai dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan, ketidakstabilan politik di era demokrasi liberal, dan perubahan ke sistem otoriter Demokrasi Terpimpin. Ia memimpin dengan ideologi nasionalisme, namun kekuasaannya melemah setelah peristiwa G30S/PKI dan akhirnya dilengserkan pada 1967. -
Orde baru
Pemerintahan Soeharto (1967–1998) dikenal sebagai era Orde Baru. Ia naik menggantikan Soekarno setelah peristiwa G30S/PKI. Soeharto menerapkan pemerintahan otoriter dengan fokus pada stabilitas politik dan pembangunan ekonomi. Di bawahnya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi pesat, namun disertai dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Krisis moneter 1997 memicu kerusuhan dan tekanan reformasi, hingga akhirnya Soeharto mundur pada 1998. -
Pemerintahan B.J. Habibie
Masa pemerintahan B.J. Habibie berlangsung singkat, dari 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999, setelah Soeharto mundur. Habibie memimpin masa transisi menuju reformasi. Ia melakukan liberalisasi politik, membebaskan pers, dan membebaskan tahanan politik. Ia juga memulai reformasi ekonomi dan melaksanakan referendum di Timor Timur, yang akhirnya memilih merdeka dari Indonesia. Masa pemerintahannya berakhir setelah MPR menolak laporan pertanggungjawabannya. -
Pemerintahan Gus Dur
Pemerintahan Gus Dur (1999–2001) berlangsung singkat dan penuh dinamika. Ia memimpin di awal era reformasi dengan fokus pada demokratisasi, pluralisme, dan penghapusan diskriminasi terhadap kelompok minoritas. Gus Dur membubarkan Departemen Penerangan dan menghapus larangan terhadap etnis Tionghoa. Namun, pemerintahannya menghadapi konflik politik dengan DPR dan tuduhan korupsi, hingga akhirnya ia diberhentikan oleh MPR pada Juli 2001. -
Pemerintahan Megawati
Pemerintahan Megawati Soekarnoputri berlangsung dari 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004. Sebagai presiden ke-5 dan perempuan pertama yang memimpin Indonesia, Megawati melanjutkan reformasi politik dan ekonomi. Pemerintahannya fokus pada stabilitas setelah krisis, privatisasi BUMN, dan penanggulangan terorisme pasca Bom Bali 2002. Meski relatif stabil, pemerintahannya dikritik karena kurang responsif terhadap isu kemiskinan dan korupsi. -
Pemerintahan SBY
Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berlangsung selama dua periode, dari 2004 hingga 2014. Ia adalah presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat. Pemerintahannya fokus pada stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi, dan pemberantasan terorisme. Di masa SBY, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil dan peran aktif di kancah internasional. Namun, pemerintahannya juga dikritik karena banyaknya kasus korupsi di lingkungan pejabat negara. -
Pemerintahan Jokowi
Masa pemerintahan Jokowi dimulai sejak 20 Oktober 2014 hingga sekarang (2025). Fokus utamanya adalah pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Jokowi juga mendorong digitalisasi, energi terbarukan, serta kebijakan pro-lingkungan. Pemerintahannya menghadapi tantangan seperti pandemi COVID-19, tapi tetap berusaha menjaga pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik. -
Pemerintahan Prabowo
Prabowo Subianto belum pernah menjabat sebagai presiden Indonesia hingga saat ini (2025). Ia pernah mencalonkan diri sebagai calon presiden pada 2014 dan 2019, tapi tidak memenangkan pemilihan. Namun, sejak 2019, Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan dalam kabinet Jokowi.