Perlawanan aceh terhadap portugis

Perlawanan Rakyat Aceh Terhadap Portugis

  • Period: 1514 to 1528

    Perlawanan Rakyat Aceh terhadap Portugis

    Selama bertahun-tahun lamanya, Portugis menjadi musuh Kesultanan Aceh Darussalam yang saat itu dipimpin Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528). Penyebab terjadinya perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis adalah sebagai berikut: Ambisi Portugis yang ingin memonopoli perdagangan di wilayah Aceh. Portugis melarang orang-orang Aceh berlayar untuk berdagang melewati Laut Merah. Penangkapan kapal-kapal Aceh oleh Portugis
  • 1520

    Pengusiran Portugis dari Wilayah Aceh

    Pengusiran Portugis dari Wilayah Aceh
    Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis dilakukan sejak tiga dekade awal abad ke-16, dan berhasil mengusirnya dari Daya (1520), Pidie (1521), dan Pasai (1524). Sejak kedatangannya di Malaka, Portugis dianggap sebagai saingan Aceh dalam bidang politik, ekonomi, dan penyebaran agama.
  • 1537

    Serangan Militer Aceh terhadap Portugis di Malaka

    Pada 1537, Aceh untuk pertama kalinya mengirim ekspedisi ke Malaka untuk melakukan serangan militer terhadap Portugis. Perlawanan rakyat Aceh melawan Portugis kala itu dipimpin langsung oleh Sultan Alauddin, yang didukung oleh sekitar 3.000 tentara Meski cara rakyat Aceh melakukan perlawanan terhadap Portugis masih menemui kegagalan, tetapi Sultan belum menyerah.
  • Period: 1547 to 1577

    Serangan Lanjutan dari Aceh terhadap Portugis

    Setelah penyerangan pertama menemui kegagalan, Aceh melancarkan serangan lanjutan pada 1547, 1568, 1573,1574, dan 1577, tetapi belum juga berhasil mengusir Portugis. Ketika Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636), kerajaan ini kembali membombardir Malaka. Meski sempat unggul di awal peperangan, untuk kesekian kalinya Aceh harus mengakui kekalahannya dan Portugis masih mampu bertahan di Malaka
  • 1567

    Persiapan Aceh

    Persiapan Aceh
    Ketika terjadi penyerangan Kerajaan Demak ke Malaka, Aceh membantunya dengan sekuat tenaga. Persiapan Aceh diantaranya : a. Melengkapi kapal-kapal dagang Aceh dengan persenjataan, meriam dan prajurit
    b. Mendatangkan bantuan persenjataan, sejumlah tentara dan beberapa ahli dari
    Turki pada tahun 1567.
    c. Mendatangkan bantuan persenjataan dari Kalikut dan Jepara
  • 1568

    Kegagalan Serangan Aceh

    Kegagalan Serangan Aceh
    Pada 1568, pasukan Kesultanan Aceh Darussalam menyerang Portugis di Malaka pada. Namun, serangan ini gagal lantaran kekutan militer Portugis lebih tangguh. Setahun kemudian, gantian Portugis menyerang Aceh namun dapat digagalkan pasukan Aceh. Kesultanan Aceh Darussalam beserta rakyatnya terus melakukan perlawanan kepada Portugis yang memonopoli perdagangan dan pelayaran di Selat Malaka.
  • Perlawanan Aceh di Era Sultan Iskandar Muda

    Perlawanan Aceh di Era Sultan Iskandar Muda
    Perjuangan rakyat Aceh kemudian dilanjutkan oleh Sultan Iskandar Muda, yang berkuasa antara 1607-1639.
    Kesultanan Aceh semakin tumbuh menjadi kekuatan besar pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Serangan yang diarahkan ke Malaka pun tidak hanya bertujuan mengusir Portugis, tetapi juga untuk mewujudkan mimpi menyatukan Aceh dan Malaka. Oleh karena itu, Sultan Iskandar Muda menghimpun kekuatan besar-besaran untuk menyerang Portugis di Malaka.
  • Berhentinya Serangan Militer Aceh terhadap Portugis

    Berhentinya Serangan Militer Aceh terhadap Portugis
    Serangan militer Aceh baru berhenti pada 1629, di mana armada lautnya mederita kekalahan besar di pelabuhan Malaka Portugis. Setelah kekalahan itu, Iskandar Muda tidak pernah menyerang Malaka Portugis. Kebesaran kesultanan Aceh tidak hanya terletak pada kekuatan militernya, tetapi juga kemampuan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan dunia Asia Barat, terutama Turki.
  • Melemahnya Kekuasaan Portugis di Malaka

    Melemahnya Kekuasaan Portugis di Malaka
    Tidak ada pemenang dalam pertikaian antara Aceh kontra Portugis. Pada 1641, kekuasaan Portugis di Malaka melemah seiring kehadiran VOC dari Belanda yang kemudian merebut wilayah itu.