Rvn9ki9unewbttgnajpt

Perlawanan Maluku terhadap Portugis dan Spanyol

  • 1505

    Berdirinya Kongsi Dagang Bangsa Eropa Termotivasi Portugis

    Berdirinya Kongsi Dagang Bangsa Eropa Termotivasi Portugis
    Kedatangan bangsa Portugis dan Eropa di Maluku untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah ini turut mencetak sejarah penjajahan di Maluku. Setelah dua tahun terbitnya Itinerario, pada 1600 berdiri maskapai dagang Inggris, East India Company (EIC).Lalu pada 1602, Belanda mendirikan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), mengikuti jejak Portugis yang sejak awal abad ke-16 mendirikan Estado da India di Goa.
  • 1512

    Kedatangan Bangsa Portugis ke Maluku

    Kedatangan Bangsa Portugis ke Maluku
    Orang Eropa pertama yang berhasil mencapai Maluku adalah bangsa Portugis, yang datang pada 1512 M. Meski pada awalnya disambut dan memiliki hubungan baik dengan penguasa setempat, lambat laut hubungan Portugis dengan rakyat Maluku menjadi buruk. Perselisihan yang terjadi di antara kedua kubu bahkan terus memuncak dan memicu meletusnya perlawanan Maluku terhadap Portugis
  • Period: 1520 to 1570

    Perlawanan Rakyat Hitu

    Perlawanan rakyat Hitu mulai dilancarkan pada 1520 M dan berlanjut pada 1525 M. Dalam pertempuran ini, pihak Portugis kembali menderita kekalahan di mana pasukannya banyak yang tewas dan senjatanya dirampas oleh pejuang Hitu. Pada 1537 M dan 1570 M, pasukan Hitu dan Portugis kembali terlibat dalam pertempuran sengit. Setelah sempat terdesak oleh kekuatan Portugis, Hitu akhirnya mampu mengusir Portugis pada 1574 M, dibantu oleh pasukan dari Seram Barat.
  • 1521

    Kedatangan Bangsa Spanyol

    Kedatangan Bangsa Spanyol
    Pada 1521, Spanyol tiba di Maluku setelah sebelumnya menemukan Filipina. Kedatangan Spanyol menjadi ancaman bagi Portugis. Sebab saat itu Portugis memonopoli perdagangan di Maluku. Portugis dan Spanyol pun bersaing dengan memanfaatkan permusuhan kerajaan lokal. Selama hampir satu dekade, keduanya berperang. Spanyol bersekutu dengan Tidore untuk melawan Portugis yang bersekutu dengan Ternate. Keduanya sebenarnya sudah mencoba menyelsaikan antara 1525 hingga 1528.
  • 1528

    Kemenangan Ternate terhadap Tidore

    Kemenangan Ternate terhadap Tidore
    Pada 1528, penjelajah Dom Jonge de Meneses dengan sekutunya, Ternate dan Bacan mengalahkan Tidore dan orang Spanyol (Kastilia). Namun Dom Jonge dan Kapten Goncalo Pereira dibunuh karena memaksa orang Ternate menyetor 1/3 hasil cengkeh ke raja Portugis. Portugis diusir dari Ternate terutama saat sikap Tristoa de Altaida kasar terhadap penduduk Ternate, sehingga menimbulkan pemberontakan. Benteng Portugis dibakar dan Raja Ternate memobilisasi Maluku dan Irian mengusir Portugis.
  • Apr 22, 1529

    Perjanjian Saragosa

    Perjanjian Saragosa
    Perjanjian Saragosa ditandatangani pada tanggal 22 April 1529. Dari Meksiko ke arah barat hingga Kepulauan Filipina menjadi milik Spanyol. Sementara Portugis mendapatkan wilayah dari Brasil ke timur sampai Kepulauan Maluku. Sebagai konsekuensi dari Perjanjian Saragosa, maka Spanyol harus segera meninggalkan Kepulauan Maluku dan kembali fokus di Filipina. Sedangkan Portugis diperkenankan tetap melakukan aktivitasnya di Kepulauan Maluku, termasuk memonopoli perdagangan rempah-rempah.
  • 1530

    Kerja Sama Kerajaan Ternate dengan Portugis

    Pada awalnya, Ternate bekerja sama dengan bangsa Portugis untuk memerangi Tidore. Namun, koalisi ini akhirnya mengalami perpecahan. Peperangan mulai dilancarkan oleh rakyat Ternate pada 1530-an, ketika sultan-sultan mereka dilanggar kedaulatannya oleh Portugis.
  • 1560

    Misi Gospel oleh Bangsa Portugis

    Hingga tahun 1560 , sebanyak 10.000 warga Ternate , Ambon ,dan sekitarnya telah beralih ke Agama Kristen (Katolik). Sementara di Moro , misi Jesuit mengklaim sebanyak 47 komunitas Katolik dan tiap komunitas terdiri atas 700-800 orang .
  • 1570

    Pembunuhan terhadap Sultan Khairun

    Pembunuhan terhadap Sultan Khairun
    Pada 1570 M, Sultan Khairun ditipu dan dengan diam-diam dibunuh di Benteng Sao Paolo dengan dalih untuk berunding. Pembunuhan ini memicu perlawanan lanjutan yang lebih besar dari rakyat Maluku di bawah pimpinan Sultan Baabullah. Sultan Baabullah segera mengepung Benteng Sao Paolo dan mengirimkan armadanya ke Ambon untuk memburu Portugis. Strategi yang dilakukan oleh Sultan Baabullah ini efektif untuk membuat bangsa Portugis menyerah dan angkat kaki dari Ternate pada 28 Desember 1577 M.
  • Period: to

    Perpindahan Portugis dari Pulau Maluku ke Pulau Timor

    Setelah menghadapi perlawanan yang tidak kalah sengit dari rakyat Maluku Tengah, pada 1605 M Portugis akhirnya meninggalkan Maluku dan menetap Pulau Timor hingga 1975.
  • Pemindahan Kekuasaan Portugis kepada VOC

    Setelah berkuasa kurang lebih satu abad , pada 25 Februari 1605 , Portugis dipaksa meninggalkan Maluku karena ditikung oleh kompeni dagang Belanda (VOC)